Zhai Jing tidak punya pilihan selain mendorong punggungnya ke dinding sehingga dia bisa meminjam kekuatan dari dinding untuk menopang tubuhnya. Pada saat yang sama, dia mendekat ke perut bagian bawah dan membiarkan gesekan mengangkat tubuhnya.
Ini jelas sangat seru. Le Wan merasa seperti sedang duduk di atas roda besar, dan seluruh tubuhnya terlempar ke atas dan ke bawah tak terkendali. Semua emosinya dikendalikan oleh titik penyangga di bawah tubuhnya, dan rangsangan yang kuat pada indranya dengan cepat membuatnya bingung.
🍀🍀🍀🍀🍀
Bab 283 : Pemahaman
"Saya tidak tahan lagi!" Le Wan menangis seperti anak kucing kecil.
Zhai Jing mundur dari tubuhnya, tetapi momentum semangat dari tubuh bagian bawahnya tidak berkurang sama sekali. Jelas sekali bahwa ini masih jauh dari waktunya untuk melampiaskannya.
Dia membantunya ke wastafel.
"Mari kita ganti ke posisi yang tidak terlalu melelahkan, oke?"
Rasa sakit di kakinya membuatnya tanpa sadar berpegangan pada wastafel. Zhai Jing memegangi pinggangnya dan meletakkan tangannya di punggungnya.
Gelombang gairah yang baru saja memudar dari hati Le Wan dengan cepat dikobarkan kembali oleh gerakan ritmisnya. Dia membuka matanya dengan bingung dan melihat ke cermin. Keduanya saling terkait dan bergerak.
Dia menahan napas, jelas tidak terbiasa dengan pemandangan seru ini.
Zhai Jing mendesis. "Wanwan, santai saja."
Dia tiba-tiba mengencangkan seluruh tubuhnya, sedemikian rupa sehingga dia hampir melampiaskan amarahnya.
Melihat Le Wan mengerucutkan bibirnya dan menundukkan kepalanya dengan malu-malu, Zhai Jing memperlambat gerakannya dan menciumnya dengan lembut.
"Lihat, kamu sangat cantik."
Tangannya jatuh ke atas dua gundukan seputih salju, dan dia meremasnya menjadi berbagai bentuk di depan cermin. Pada saat yang sama, dia dengan sadar mengusap titik sensitifnya, baik secara ringan maupun berat.
Di bawah rangsangan rasa malu dan hina, Le Wan langsung pasrah dan menyambut klimaks kedua.
Saat itu, penampilannya yang menawan di cermin dan suaranya yang seperti Oriole membuat mata Zhai Jing berbinar. Dia memeluknya dan membaringkannya di wastafel. Lalu, dia mencubit pinggangnya dan mendorongnya dengan kuat. Akhirnya magma hendak meletus.
Le Wan tidak tahu bagaimana dia kembali ke tempat tidur. Dia hanya ingat ketika dia membuka matanya, jam di dinding menunjukkan sudah lewat jam empat pagi, enam jam sejak dia pergi mandi. Zhai Jing memeluknya dari belakang. Mereka masih telanjang.
Hanya ketika Le Wan pindah dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. P*nis Zhai Jing masih berada di dalam tubuhnya dan masih bergerak perlahan. Dia terlalu bingung sekarang, jadi dia tidak bereaksi sama sekali.
Le Wan terdiam. Bagaimana dia bisa begitu energik? Dia tidak mengerti sama sekali.
"Kamu..." Le Wan mengertakkan gigi. "Jangan bilang kamu berada dalam kondisi ini sepanjang malam."
Ketika Zhai Jing merasakan bahwa dia sudah bangun, dia mencium telinganya dengan lembut.
"Saya bukan sapi yang bisa membajak tanah 24 jam sehari. Aku baru saja tidur siang."
Namun, pembicaraan tidur Le Wan yang tiba-tiba membangunkannya.
Di tengah malam, dengan kecantikan di pelukannya, mau tak mau dia mulai merasa tergoda lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saya Bertransmigrasi ke dalam Buku dan Menjadi Sepupu Putri Kaya yang Dimanjakan
Fantasy(ALERT 18+++) Penulis Tolong Berikan Buff Genre Percintaan Jenis Webnovel Cina Tag NOVEL CINA , SELESAI Status Lengkap Sinopsis Le Wan bertransmigrasi ke dalam sebuah buku, menjadi korban dalam pertarungan antara putri kaya sejati dan putri ka...