part 2

63 21 6
                                    

               Meet the airport

"Mari berjuang kembali untuk menata hati yang terluka hanya karena sebuah caci maki"

-quenna putri az zahra-

Happy Reading

Bandara internasional kairo (CAI)

Bandara CAI pagi ini terlihat ramai karena beberapa jam kedepan penerbangan mesir - Indonesia akan, Landing.

Alihga. Pemuda 25 tahun itu sekarang akan terbang ke indonesia, Negara tempat lahirnya sebenarnya dia bersama dua orang sahabatnya namun entah memang sudah takdir mereka bertiga malah berpisah.

Karena sahabatnya itu di tempat yang berbeda dengannya.

Saat ini dia sedang berjalan menuju indomart setelah menaruh kopernya di kabin pesawat sebelum nanti menanti panggilan untuk chek in

Di tengah perjalanan, entah Aligha yang tidak fokus atau memang orng yang menabrak nya ini terlalu menunduk hingga mereka berdua bertabrakan sampai barang barang milik gadis tersebut berjatuhan

Brukk

"Astagfirullah"

"Ya Allah "

Mereka berdua kaget secara bersamaan dengan menyebut kalimat toyyibah yang indah di atad tanah mesir dibawah langit mendung seperti mendukung kejadian pagi ini.

Aligha yang masih bengong seketika tersadar dan membantu gadis tersebut membereskan barang barang nya yang terjatuh.

"Ma-afkan say-" Ucapan gadis tersebut terhenti kala mereka berdua bertatapan tanpa sengaja.

"Astagfirullah ra!" Lirih gadis tersebut yang segera menunduk kala tersadar bahwa ia terlalu lama menatap lawan jenis yang bukan mahramnya.

Sama hal nya seperti Aligha dia juga beristigfar dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Maa-"

"Maaf tuan penerbangan sudah akan landing silahkan ke penempatan tiket untuk melakukan chek in"

"Baik pak Terima kasih" Aligha menoleh sekilas ke gadis yang masih senantiasa menundukkan kepala nya itu

"Maaf mbak saya izin pamit maaf sekali lagi Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" jawab lirih gadis tersebut kemudian kembali menundukkan wajahnya "Masya Allah" lirihnya lagi kemudian menggelengkan kepalanya dan segera pergi dari tempat tersebut.

-_- -_- -_-

I

ndonesia 14.17

"Bi kamu sudah menyiapkan para santri untuk menyambut Ali? " Ujar Syaila-- Ummi Aligha yang kini tengah duduk santai bersama sang suami di depan ndalem.

"Alhamdulillah sudah mi" jawab sang suami yang membantu istri nya membawa nampan dan meletakkan nya di atas meja

"Abi bagaimana soal perjodohan itu" cicit ummi syaila kepada suami nya.

Terlihat Abi idrus menghela nafas kemudian tersenyum seraya mengusap lembut kepala sang istri

"Pasti ummi, Halif dan aku sudah merencanakan perjodohan ini sejak mereka berdua masih dalam kandungan" tutur kata lembut yang idrus katakan kepada istrinya.

Syaila mengalihkan pandangannya menerawang ke depan "Apa ali menerima itu bi?" Tanya nya dengan ragu

Abi idrus yang mendengar itu tetap mempertahankan senyum manisnya "Insya Allah ummi! Ali anak yang berbakti"

Sementara di sisi lain di sebuah keluarga terlihat mereka saat ini tengah berkumpul di ruang keluarga akan tetapi sepertinya keluarga bahagia tidak bisa di sematkan dalam keluarga tersebut.

"Pa! Kenapa si papa bawa perempuan ini ke rumah kita pa" Marah seorang wanita yang menatap nyalang sang suami

"Jaga bicara kamu afifah! Dia ini istri saya bukan perempuan ini! Namanya Aisyah dia memiliki nama " jawab nya dengan tegas.

"Ma ada apa si ribut ribut?" Tanya seorang gadis yang baru saja turun dari atas namun saat turun ia terkaget karena melihat papanya datang bersama dengan istri keduanya.

"Pa kenapa papa bawa wanita ini ke sini, papa ngga mikirin perasaan mamah" Teriaknya dengan penuh amarah

"Jaga bicara kamu nazwa"

"Ah udah lah papa ngga akan ngerti ngerti ma ayo masuk papa memang jahat dia bahkan udah ngga pernah merhatikan keluarga kecil kita lagi sekarang"

"Iya sayang nanti mama akan ke rumah nenek kamu"

Terlihat wanita yang sedari tadi terdiam seraya meremat gamis yang ia kenakan karena sungguh ia merasa dejavu dengan perkataan Afifah tadi

Aisyah Az zahra namanya. Semua orang biasa menyebutnya madu tidak tau diri atau pelakor tetapi banyak yang orang tidak ketahui tentang apa sebenarnya.

Dia bertahan hanya karena putrinya zahra. Putri yang selama ini membuatnya kuat tetapi sama sepertinya memiliki dejavu akan hinaan.

Bandara soekarno hatta 16.20

"Sudah enam tahun sya tidak pulang, tapi saya akan tetap ingat dengan kamu wa" lirih Aligha dengan tatapan sayunya.

"Jika memang kita berjodoh maka tidak akan pernah kemana, jika kamu terpantau sendiri saya akan dtaang untuk menemui kedua orang tua mu"

Sementara di tempat yang sama seorang gadis yang tengah sibuk menggeret kopernya

"Assalamualaikum indonesia, Welcome cobaan dan hinaan" batinnya menjerit perih kala mengingat masa lalunya

"Ya allah kuatkan diriku jangan munculkan ketakutan itu lagi karena masih ada bunda yang zahra harus tata hatinya yang terluka karena perbuatan ayah dan keluarganya"

Ya gadis itu adalah zahra.

Queenna Putri Az zahra.

Tbc

Assalamualaikum hi hi!
Ni part dua nya teman teman.
Yuu maraton baca😊

Tertanda
Salsaadam.

Cinta Suci Gus Aligha (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang