Prolog

17 3 0
                                    

*
*
*

Gadis kecil itu menatap langit malam hari yang indah dari balkon kamarnya,ia meresa sendirian.Dunianya sepi seperti tak berpenghuni,hidupnya hanya seputar sekolah,pulang,istirahat dan begitu saja terus.

Gadis itu mengusap air matanya yang menetes,ia rindu akan orang tuanya.Ia ingin seperti anak anak lain diluaran sana,yang kemana mana selalu ditemani orang tuanya.

"Mama Audra kangen,mama nggak sayang apa sama Audra?."

Monolog nya sendiri,ia memeluk kakinya menenggelamkan kepalanya disana,sepi sudah menjadi temannya.Ia gadis yang susah berkawan dengan orang lain,temanpun ia tak punya.

Pintu kamar terbuka,art nya masuk kedalam kamarnya,art itu merasa kasihan dengan anak kecil ini.Banyak harta tapi ia merasa tidak membutuhkannya,gadis itu hanya membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.

Mereka berbisnis hingga lupa untuk pulang,mungkin mereka juga lupa jika mereka mempunyai anak kecil yang butuh perhatiannya.

"Non kenapa nggak tidur?."

"Mbak?."

Buru buru gadis itu menghapus air matanya,ia malu jika harus dilihat orang lain saat kondisinya seperti ini.

"Mau mbak bacain dongeng?."

Audra yang masih kecil itu mengangguk,ia menuju kasurnya dan bersiap untuk mendengarkan cerita dongeng yang akan dibacakan art nya.

Art itu membaca cerita dongeng dengan tangan yang menepuk pelan punggung gadis itu,agar Audra cepat tertidur.Gadis sekecil ini harus terbiasa sendiri,orang tuanya jarang sekali pulang.Pulang pun palingan hanya satu sampai tiga harian saja dirumah,setelah itu akan kembali lagi untuk menjalankan bisnisnya.

Wanita itu melirik Audra yang sudah memejamkan matanya,ia menutup buku dingeng itu dan meletakkannya dinakas samping tempat tidur Audra.

Setelah mengelus pelan puncak kepala Audra,wanita itu meninggalkan Audra yang tengah tidur sendirian di kamarnya.

Wanita itu juga merasa kasihan dengan Audra,ia masih kecil tapi harus terbiasa mandiri.Kadang ia berpikir kenapa ada orang tua yang tega meninggalkan anaknya,walupun itu juga untuk kebaikan Audra sehingga mereka jarang pulang kerumahnya.Tapi tetap saja tak seharusnya mereka seperti itu.

****

Apa takdirnya seperti ini? Hidupnya akan diselimuti dengan rasa sepi saja? Apa tidak akan ada bahagianya?

Kadang Audra berpikir sebenarnya untuk apa ia dilahirkan jika akhirnya ia akan dicampakkan seperti ini.

Tahun tahun ia lalui tanpa didampingi sosok orang tuanya,mereka akan pulang jika Audra sudah menangis nangis meminta mereka agar pulang,itupun pasti ia kena omelan mamanya yang sangat menyayangkan pekerjaan yang ia tinggal.

Kini Audra sudah besar,ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik,mandiri dan juga pintar.Ia sudah memasuki tahun ke tiga diSekolah Menengah Atas,sebentar lagi ia akan lulus dan menjadi mahasiswi.

Jalan hidup yang ia lalui ternyata tidak mudah,ia melewati banyak cobaan didalamnya.Apalagi tentang hubungan asmaranya,ia tidak pernah beruntung dalam urusan asmara.

Hingga ia menemukan cinta,walaupun perjalanan kisah cintanya tak jauh dari kata orang ke tiga dan perbedaan yang mengharuskan ia berpisah lagi dengan cintanya.

Ternyata cinta yang ia jalani selama ini bukan cinta sejatinya,akhirnya ia menemukan cintanya.Kali ini ia benar benar merasa dicintai dengan sangat amat dalam.

****

Cerita kedua nih guys,selalu tinggalin jejak ya biar aku tambah semangatttt🌻.

Sampai jumpa temen temen,dadahhh🕊.

Fall In Love AgainWhere stories live. Discover now