2

72 22 1
                                    

                       Happy reading!!

Mansion
Terdengar dari luar mansion suara tawa mereka yang sangat ribut.

"Miris banget sih hidup Lo Naura"batin Laura

"Disaat Lo lagi mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati di rumah sakit, mereka semua pada biasa aj kaya ga ada yang terjadi sama sekali" batin Laura

"Non kenapa, apa ada yang sakit"tanya bi Ina sedikit panik

"Ga bi"

"Ya udah,ayo masuk non"bi Ina langsung membuka kan pintu mansion itu

Mereka berdua langsung masuk mansion, tawa mereka semua seketika berhenti, di saat pintu tersebut terbuka menampilkan gadis yang sangat mereka benci.

"Masih hidup Lo, gue kira udah mati"kata-kata Delvin emng sangat pedas dari pada yang lain

"Bener banget itu Vin "sambung Arnold temen Abang ny Naura

Naura hanya diam sambil memperhatikan mereka satu-persatu, dan tatapan nya jatuh ke seorang gadis yang melihatnya dari tadi, Naura menatap tajam gadis itu, gadis itu langsung menundukkan kepalanya.

"Gitu aja langsung takut, dasar jalang" batin Laura

"Sudah-sudah, ayo non bibi antar ke kamar"bi Ina jadi penengah ny , dia tidak mau ada keributan. kondisi Naura belum sepenuhnya pulih

"Hem"sambil melangkah kan kaki menuju tangga

Tapi belum sempat Naura melangkah ke satu anak tangga, suara Delvin menghentikan pergerakan Naura

"Tumben Lo ga nempel-nempel sama Xander, biasanya kaya ulat bulu" Delvin sambil tersenyum sinis

"Siapa"

"Udah lah sok-sokan ga kenal segala, padahal tiap hari ngejar-ngejar Xander Lo, udah tau dia udh punya pacar yaitu Dara tapi masih aja di kejar, keliatan banget murahan nya ya" mulut Delvin memang benar-benar harus di kasih pelajaran kaya nya

"Gimana gue mau kenal coba,kalo gue bukan Naura gue Laura, adik yang kalian benci itu udh tenang di atas sana"batin Laura

"Gue gak kenal yang namanya Xander itu, dan apa tadi Lo bilang gue murahan, gue atau cewe yang kalian jaga itu murahan"sambil menunjuk ke arah cewe yang sedang menunduk

"Aku salah apa hiks...sampe kakak bilang aku murahan hiks.. hiks"dengan isakan kecil Dara mengatakan itu

Kalau bagi orang yang masih sehat pasti tau itu cuma akting doang,tapi kalau bagi mereka yang sudah termakan omongan Nek Lampir itu  pasti sudah mengira itu beneran menangis

"Daraanjing ngapain Lo manggil gue kakak, emang gue mau punya adik kaya Lo apa daraanjing"teriak Naura

Mana mau dia punya adik kaya gitu, udah murahan kerjaannya nangis mulu ditambah lagi bertopeng dua.

"Biasa aj dong,ga usah teriak-teriak juga kali Dara mana mau punya kakak tukang bully kaya Lo"teriak Delvin, Delvin sudah mulai terpancing emosi

Xander hanya melihat saja dari tadi, dia juga lagi malas ngomong, dia lagi mikirin kenapa Naura tiba-tiba berubah.

"Lo yang murahan, pakai ngatain dara murahan segala, Lo itu jalang"bentak Arnold dia tidak terima klo dara dibilang murahan jelas-jelas Naura yang murahan

"Kalo gue jalang, emang kalian udah pernah liat gue ngangkang di mana coba, gue tanya haa"bentak Naura dengan tatapan tajam

Naura bisa ngatur emosi, jadi kalau belum kelewatan batas Naura masih santai

transmigrasi LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang