Ibuk💖
Briyna, kamu pulang kerumah tante kamu dulu ya, terserah mau siapa. 19.46
Ibuk lagi nemenin Elfa, dia minta keluar. 19.46
Jangan pulang sebelum ibuk jemput. 19.48
Pintunya ibuk kunci. 19.49Baru saja Briyna ingin mengetuk pintu rumahnya, hpnya berbunyi dan ia dapat notifikasi pesan dari ibunya. Iya menatap kecewa pada layar handphone nya. Dia baru sampai dirumah, tapi tidak ada siapa-siapa, pintunya dikunci, dia tidak tahu kuncinya dimana.
Briyna memutuskan untuk duduk dipelataran teras rumahnya. Dia sekarang sendirian, Hessa dan Mika sudah pulang kerumah masing-masing. Briyna menatap ponselnya lagi, berharap ada pesan dari ibunya yang memberi tahu bahwa dia akan pulang.
Tidak ada pesan apapun yang ibunya kirimkan selain tadi. Briyna mencoba untuk menelponnya tapi tidak diangkat. Mencoba untuk menghubungi Elfa juga tapi malah ditolak. Elfa menolak panggilan dari Briyna.
Sementara disisi lain, Ratna dan Elfa sedang berada di caffe. Mereka dengan melahap makanan yg ada dihadapannya dengan riangnya.
Briyna sudah menunggu mereka hampir satu jam lebih. Hingga akhirnya Briyna memutuskan untuk kerumah Mika yang paling dekat dengan rumahnya daripada rumah Hessa. Nasib sial kembali datang padanya, ditengah perjalanan rintik hujan mulai turun, Briyna cepat-cepat berlari untuk segera sampai kerumah Mika. Mungkin hujan ingin mengajak Briyna untuk bermain, hujan kian turun dengan derasnya hingga membuat Briyna basah kuyup terguyur air hujan.Setelah sekitar 19 menit ia berlarian menuju rumah Mika, akhirnya tempat yang ia tuju sudah didepan mata, tapi gerbang rumah Mika tertutup. Untung saja satpam rumah itu melihat keberadaan Briyna. Briyna melambai-lambaikan tangannya mengisyaratkan untuk dibukakan gerbang.
Gerbang sudah dibuka dan Briyna melangkah masuk menuju pintu utama rumah tersebut.
TOK TOK TOKK!!!
Briyna mengetuknya. setelah menunggu beberapa saat, Sarah (mamanya Mika) pun membukakan pintu.
"Eh Briyna, kok basah kuyup?". Sarah kaget saat mendapati Briyna yang masih memakai seragamnya sudah basah kuyup dan badannya yang menggigil akibat kedinginan. "Ayo masuk dulu, terus ganti pakaianmu dengan punyanya Mika".
Briyna diam tak menjawab apa-apa. Ia merasa sangat dingin, dan saat ia melangkah masuk tiba-tiba saja tubuhnya ambruk tidak sadarkan diri.
.===¢¢¢===.
Kini Briyna sudah berada dikamar Mika dan sudah berganti pakaian milik Mika."Lo kenapa sih? Dateng-dateng basah kuyup, terus langsung K O lagi?"
Pertanyaan Mika mampu membuat Briyna menumpahkan air mata yang sedari tadi ia tahan mati-matian. Mika dengan sigap langsung menenangkannya dengan memeluknya.
"Gapapa nggak usah cerita, nangis aja sepuas Lo". Mika melepas pelukannya.
"Eh Briy, wajah Lo pucet banget! Badan Lo juga panas". Mika menyentuh dahi Briyna. "Ini pasti gara-gara Lo habis kehujanan?".
"MA ... MAMA! BRIYNA DEMAM!! BADANNYA PANAS BANGET!!".Mika yang dilanda panik langsung memanggil Sarah.
Mika kembali merebahkan tubuh Briyna dan menyelimutinya. Tidak lama setelahnya Sarah datang membawa kompresan.
Sarah duduk ditepi ranjang sebelah Briyna, lalu mengompresnya.
"Buatin teh anget buat Briyna". Ucap Sarah menyuruh Mika.
"Iya ma". Mika berlalu meninggalkan mereka berdua.
Briyna, bagaimana kalau kamu tahu yang sebenarnya?
Sarah berbicara dalam hatinya. Tanpa ia sadari air matanya meluruh membasahi pipinya. Tangannya membelai wajah Briyna yang menyembunyikan kesedihannya.
.===¢¢¢===.
To be continue
•
•
•
•
•
Tinggalin jejak kalian👉🏻vote dan komen jugaa✍🏻
•
•
•
NEXT PART
||#taksebeningembun_
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sebening Embun
Teen FictionHidup memang tak selamanya indah, tak akan pula sebening embun yang menempel pada daun-daun tumbuhan di kala pagi, dan tak pula seindah pelangi yang tak berujung, Cerita hidupku tak seperti yang lain. Yang harsa dengan atmanya. Kisah ini ditulis unt...