Kupikir aku sekuat karang
Yang bertahan didebur ombak lautan
Kupikir aku sekeras batu
Yang mampu hancurkan bangunan
Kupikir aku angin
Yang sanggup hembuskan dedaunan
Kupikir aku hujan
Yang basahi tanah dari kekeringan
Kupikir aku matahari
Yang sinarnya mampu menembus kulit ari
Kupikir aku mata air
Yang lepaskan dahaga para musafir
Kupikir aku api
Yang bisa hangatkan diri
Kupikir aku tanah
Tempat berpijak dan melangkah
Kupikir aku rembulan
Yang pancarkan cahaya di sudut malam
Kupikir aku fajar
Yang menyingsing pagi membuka tabir
Kupikir aku seperti itu...
Tapi aku tak selayak itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Logika Cinta
PoetrySebuah perjalanan diri yang selalu mengandalkan logika dalam cinta. Entah akan berakhir seperti apa. Cerita ini disajikan dalam rangkaian puisi yang membawa pembaca yang sudi membaca untuk sejenak meresapi akan makna sebuah cinta yang hakiki... *** ...