Keenan 8

2.6K 288 30
                                    

Anak itu kini termenung di dalam kamarnya. Masih penasaran akan sosok 'lain' Holand. Dia? Apa kakaknya itu memiliki kepribadian ganda? Sepertinya, iya?

Sosok yang lebih mengerikan dan kasar. Berbeda sekali dengan Holand yang selalu lembut.

Anak itu sedari tadi mencoba u tuk menutup matanya. Namun gagal. Rasa penasaran itu sangat besar hingga Keenan tidak bisa berhenti berfikir.

Keenan beranjak dari kasurnya. Ia pergi ke kamar Holand. Disana, sang kakak terbaring damai. Berbeda jauh dengan Holand yang tadi ia lihat.

Si bungsu pun tanpa rasa takut tetap mendekat ke arah sang kakak. Merebahkan dirinya di samping Holand.

"Wajar aja Clara cinta sama Lo. Bahkan obsesi. Lo ganteng banget si, kak. Gue akuin itu. Gue juga kalo jadi cewek bakal suka sama Lo. Apalagi perlakuan Lo ke gue kelihatan banget pilih kasih. Tapi, terlepas dari itu, gue sayang banget sama kalian. Kadang pengen ketawa aja kalo di inget-inget kita pisah cuman perkara es krim."

Anak itu memeluk Holand. Ia sebenarnya sedang kesepian. Jerry terlalu sibuk dengan pacarnya. Dan Althan, kalian tahu sendiri kalau mereka tidak dekat.

Tanpa ia sadari, Keenan menangis. Entahlah, anak itu ingat dengan kejadian tadi. Sedih melihat Holand harus di bius untuk di redam.

"Lo kenapa sih aneh banget, gue takut Lo di suntik mati." Keenan menangis dengan sedikit terisak.

"Masih nafas kan, kak?" Tanya Keenan sembari menempelkan jari telunjuknya di lubang hidung Holand.

"Mancung banget, keknya jempol gue bisa masuk ke lobang idung Lo."

"Kok gue gak seganteng Lo, ya??? Apa mungkin belum waktunya? Tapi, masa sih??"

Lama kelamaan Keenan merasakan kantuk. Anak itupun menjadikan dada bidang Holand sebagai bantalan.

Tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu yang keras dari arah bawah selimut Holand. Wait? Keenan pun meraba nya. Okey, dia tau benda apa ini.

Ada Handphone di kantong celana Holand. Keenan tidak membuang kesempatan, ia mengambil benda canggih itu dan ber-selfie seraya rebahan di atas tubuh sang kakak.

Keenan membuka aplikasi Instagram milik sang kakak, ia pun mengambil satu selfie dan ia upload di story Instagram sang kakak.

"Iri-iri dah Lo. Clara yang serumah aja gak dapet apalagi lo-lo pada."

Followers Holand cukup banyak. Ya ada sekitar 23k. Tak terlalu terkejut karena isi Instagram nya sungguh benar-benar menghibur kemiskinan pemirsa semua. Walaupun jarang ada wajah Holand, namun gambar-gambar yang tersedia sudah menjelaskan keseharian Holand di belahan dunia. Jika di hitung hanya 5 kali Holand menampakkan wajahnya di feed Instagram miliknya.

Anak itu meletakkan lagi handphone sang kakak dan bergegas tidur.

Tepat jam 03.04 Holand terbangun. Mendapati sang adik ada di atas badannya. Pria gagah itu terkekeh dan mengeratkan pelukannya. Ia menoleh ke arah samping Keenan. Handphone? Seingatnya benda itu selalu berada di dalam sakunya.

Ia membuka benda itu dan melihat isinya. Takut-takut aplikasi menyesatkan itu Keenan install di handphone nya. Ternyata tidak ada yang berubah.

Namun, saat ia menghidupkan data, Banyak notifikasi bermunculan dari Instagram miliknya.

What the hell!???

Banyak DM yang isi nya sangat gila. Banyak yang menduga-duga siapa Keenan sebenarnya. Adik? Sepupu? Ponakan? Atau bahkan pacar??

Ada satu komentar yang sangat lucu di matanya, "kalau gue jadi holand juga bakal jadi gay kalo sama modelan begini. Imut lucu walau tak terlalu tinggi, pipi chubby dan kulit putih, senyum manis gigi kelinci~~"

"Keenan memang the best version of my type. But, you are my brother, so I can't claim you to be mine."

Setelah berucap seperti itu, Holand mendaratkan kecupan di rambut Keenan. Mencari Keenan versi perempuan ternyata sangat susah. Holand masih mencari.

Holand kembali memejamkan matanya. Seolah lupa akan semua yang terjadi sebelumnya. Menantikan mentari dan memulai hari yang baru.

Keduanya tidur dengan Holand yang selalu tersenyum. Senang karena adiknya selalu berada di sisinya.

Keenan bangun lebih dulu. Lagi-lagi ia terpesona akan sosok di hadapannya ini.

"Emang boleh se-cakep ini????"

"Emang boleh se-kekar ini????"

"Emang boleh se-perfect ini???"

"Emang beh gue iri begini???"

"Boleh." Ucap Holand sembari terkekeh.

"EMANG BOLEH SE MALU INI!??" Teriak Keenan.

Holand hanya tertawa dengan kelakuan random Keenan pagi ini.

"Kakak kenapa bangun?!!!! Seharusnya diem aja. Jangan bikin Keenan malu."

"No, I'm not. Kamu membuat diri kamu malu sendiri."

"No, I'm not. You yang make me malu. Please, ngaku aja."

"Okey... But, lancarkan lagi bahasa inggrismu bocah."

"Yes, I'm bocah. Jadi, mau you what??"

"Mau kakak? Don't leave me."

"Bisa gak si jangan pakek bahasa Inggris. Masih beginner saya tuhh."

"Bisa dengan satu syarat. Give me a kiss."

Keenan langsung mendaratkan bibirnya ke pipi Holand dam memberikan gigitan yang sedikit membekas.

"Terima kasih dan tunggu nanti. Kakak akan balas kamu."

"Emang gue pikirin?? Huwuuw cebelapa imut cih Keenan?? Wlekk." Setelah memberikan wajah mengejeknya Keenan berlari pergi ke kamarnya.

__________________TBC!!!!
Jan lupa vote, comment, and follow :)
See you next part.

Gaje kan??? Iya emang.
Gak tau, mau update tapi bingung mau nulis apa. Yaudin ngasal ajaaa.

I wuff you.
Juju
08112023

KEENAN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang