First ,I think I don't feel anything

79 2 0
                                    

Siapa yang tahu akan jatuh cinta kepada siapa ? Sakit hati karna siapa ? Atau yang akan menjadi jodohnya kelak siapa ?

Tentu tidak akan ada yang tahu ,karna semua itu hanya rahasia Tuhan.

.

.

.

.

Dimana saat ini aku tengah menyukai seorang pria lola ,tablo ,kekanak-kanakan , tapi dia ,tampan.

Ya ,dia tampan dan aku menyukainya. Dengan catatan "hanya menyukainya" dan tidak lebih. Kala itu aku sering berbagi cerita dengan seorang teman yang berbeda kelas denganku ,kelasnya disamping kiri kelasku. Masih seangkatan dan satu jurusan tentunya.

Aku sering bercerita padanya betapa aku menyukai pria itu karna ke-luguan dan ke-tampanannya. Aku tak berharap lebih ,hanya saja aku benar-benar mengaguminya. Dia seangkatan dengan kami ,tapi beda jurusan.

Teman ku itu juga sering bercerita bahwa dia sedang jatuh cinta pada seorang pria yang tak ia kenali ,pria itu kakak kelas kami. Dan tentunya temanku tersebut mulai mencari tahu tentangnya dan dibantu olehku.

.

***

Rasa cinta tidak akan pernah bisa kita duga sebelumnya. Seperti temanku ini ,dia bahkan jatuh hati pada sosok yang tak pernah ia kenali sebelumnya. Hanya dengan melihat pria itu dengan gaya cueknya ,dan berbagai kelebihannya ,terutama di bidang olahraga ,temanku ini langsung menaruh hati.

Kami mulai tau namanya ,kelasnya ,dan banyak hal tentangnya dengan bermula meminta bantuan pada kakak kelas yang dekat dengan kami dan satu kelas dengan pria yang disukai temanku tersebut.

Seiring berjalannya waktu ,temanku mulai dekat dengan dua orang kakak kelas yang mana mereka adalah sahabat si pria yang disukai temanku itu dan mulai bisa banyak cari tahu tentang pria itu ,begitu juga dengan aku ,aku mulai menjadi mak comblang bersama salah satu dari dua sahabat pria itu.

Aku dan sahabat si pria mulai menyusun rencana mengenai sahabat-sahabat kami agar dapat dipersatukan. Tapi tak ada hasil ,pria itu memang benar-benar dingin terhadap wanita.

Dan siapa yang sangka ? Malah aku dan sahabat pria itu yang semakin dekat ,dia baik dan hampir tiap hari mewarnai hariku *oee* baik di chatting via BBM ataupun mention via twitter -walau kadang sedikit menjengkelkan- dan bahkan tak jarang berperang via chatting seperti sepasang suami istri yang berhubungan LDR [?]

Huh ,tapi benar-benar ya ,aku sebal dengan sahabat pria itu. Dia menjengkelkan karna sering mempermalukanku di twitter. Misalnya me-mention ku melalui tweet yang aku buat --dan jujur ya memang itu bertujuan padanya-- dengan kata-katanya yang menjatuhkan ,memalukan ,dan membuat teman-teman pria itu sering men-ciecie ria kan aku dan dia -sahabat pria itu-.

Aku fikir aku menyukainya ? Eh, apaan ini ,tidaklah!

Tapi serius ,aku akan cerita. Jadi aku pernah membuat tweet yang ditujukan padanya. Itu adalah balasan tweet untuk akun iseng berupa #tulisanpelajar. Pertanyaannya "siapa temen kamu yang paling ngangenin" lalu aku menjawab "kakak kelas yang aku kenal belum lama" --iya itu memang untuknya-- aku mulai gila -_- lalu sahabat pria itu me-mention tweet tersebut "siapa ?" Katanya ,aku hanya merespon "bukan urusanmu!" Karna ya ,itu untuknya. Tch! Apa-apaan ini!

Ada satu example lagi ,jadi aku banyak membuat tweet alay tentang perasaanku yang membingungkan ini. Dan diakhir aku buat tweet "kalo dia lihat semua tweet gue ,mustahil kalo gak peka". Dan apa kau tau ? Sahabat pria itu me-retweetnya! Apa itu ,apakah dia-- ah! Mana mungkin.

Seringkali pula saat aku sedang berjalan kaki disuatu tempat dan dia akan melewati jalan yang sama. Dia malah memilih jalan lain yang sebenarnya akan membawanya lebih jauh ke arah yang dituju.

Mungkin dia malu ? Tapi malu karna apa ?
Atau ,apa dia tidak ingin melihat aku ? Apa sebenarnya dia membenciku ?

Hey - apa apaan ini!

Dan oiya ,aku punya nama panggilan untuknya. Karna dia sering mengeluarka tanda seru -!- dan aku fikir orang yang menggunakan tanda itu artinya marah.
Jadi aku memanggilnya kakak galak atau lebih familiar dengan kakak tanda seru.

-

Tapi aku teguh pendirian kok ,aku masih berperasaan pada pria yang aku suka itu. Hanya saja ,ia tidak merespon. Saking lelahnya sampai aku sudah tidak tau lagi mau berbuat apa. Biarkanlah ,kan hanya suka. Fikirku enteng. Dan tak memperdulikan tentang perasaan dilema ku pada sahabat pria yang disukai temanku itu.

-

Aku bersama dua sahabat si pria masih terus berjuang mempersatukan kedua sahabat kami dibantu beberapa kakak kelas yang dekat dengan ku dan sahabat ku itu. Tapi hasilnya nihil! Si pria sama sekali tidak pernah menjamah perasaan sahabatku itu.

*

Terus dan terus berjuang membantu sahabatku tersebut ,hingga seiring berjalannya waktu pula. Aku tersadar ,bahwa sesuatu telah terjadi padaku ...

About You(!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang