Consession | 00

17 3 0
                                    

Love pesimis di tempatnya, dia menunggui sangat resah. Mata cokelat mengendar dan menyadari hanya dirinya yang sendiri. Semua sudah mendapatkan pasangannya, sebagian diantaranya bahkan sudah mengobrol seru dengan makanan di mejanya. Jam di layar ponsel menampilkan notifikasi, sebuah pesan dari penyelenggara acara.

Peringatan terakhir, pertemuan tersisa lima belas menit.

Love meremas dua tangan bergantian, begitu cemas menanti seseorang yang tidak kunjung datang. Dibukanya aplikasi dan terlihat jelas seseorang sudah memilihnya. Dia kembali minum milkshake yang sudah sepenuhnya mencair, membiarkan rasa vanila menyegarkan kerongkongan keringnya. Lirikan semakin sering melihat menit demi menit berlalu, satu per satu peserta mulai meninggalkan lokasi.

Love bangun, dia dihampiri temannya, Tania. Seseorang yang 'katanya' hanya ikut-ikutan malah mendapati pasangannya dan sudah ingin pulang. Batinnya meringis, meratapi nasibnya. Dia mengulas senyum wakaupun sangat berat. Lirikannya tertuju pada dua lengan yang mengamit mesra seakan sudah saling menyayangi.

"Udah di chat, belum? Takutnya si dia-nya lupa."

Tania bertanya walaupun jelas tidak mungkin terjadi. Aplikasi Lovebird selalu berdenting kencang melebihi piring pecah di setiap notifikasi jadi Love yang sering teledor menjadi aware dengan tiap agenda dari kegiatan Lovebird. Namun Love tidak membahas lebih lanjut, wanita latina berbusana tuksedo pink cerah itu hanya mengulas senyum dengan anggukan singkat.

"Mau ditemenin sampai doi datang atau... Gimana?" Tania mulai menawarkan walaupun Love mendengar setengah hati. Love menggeleng singkat membuat Tania sumringah. "Gue duluan, ya! Have a lucky day!"

Tania beranjak pergi membawa pasangan barunya yang Love ingat berprofesi sebagai atlet profesional. Love kembali duduk dan mengecek ponselnya, tidak satupun pesan atau panggilan dari seseorang. Love menggeledah isi aplikasi Lovebird, mungkin saja ada petunjuk untuk dirinya sekaligus menyita perhatian agar tidak tenggelam dalam overthinking. Dibukanya profil seseorang yang telah memilih menjadi pasangan, kartu digital identitas berwarna emas dan berkilauan, begitu berbeda dari lain membuatnya takjub.

Nama Asli          : Hardie Stinson
Nama aplikasi  : Handsome
Tanggal lahir    : Kapan saja
Pekerjaan          : Jangan kepo
Hobi                    : Mencoba hal baru(?)
Nomor telepon : Nanti pas ketemuan

Love menahan diri untuk tidak mangkir dari pertemuan. Dia sangat gregetan dengan kartu digital yang ternyata diisi asal, belum foto profil di beri emotikon panda seakan-akan seseorang memiliki paras tampan sesuai nama sebutannya. Dia inisiatif mencari akun media sosial dengan beberapa nama akun yang dikarangnya. Namun dia tidak menemukan satupun, baik di meongger, stargram, chinbook, dan aplikasi terkenal lain yang diketahuinya.

Maniknya kembali beredar dan menemukan dirinya sendiri, dia mulai mengangkat kaki. Badan lunglai melewati beberapa staf yang sibuk membereskan meja pertemuan, lelah dan pasrah. Love menunggui di trotoar dengan ponsel digenggam, tas pink terus diapit posesif. Malam semakin larut dan membuat waktu terasa lebih lama, jalanan mulai sepi dan belum ada satupun dari kendaraan umum yang melintasinya.

Love mundur beberapa langkah menyadari mobil Range Rover hitam berhenti tepat di depannya, kaca mobil perlahan turun menampakkan seorang pria berpakaian casual berwarna cerah dengan kacamata hitam kotak yang diturunkan dari batang hidung super mancung. Lirikan hampir membuatnya pingsan.

"Kamu Love, kan? Maaf, jadwalku ternyata sangat padat! Masuk dan anggap saja kendaraanmu sendiri!"

Love terbengong sejenak sebelum jeritan kaum remaja khusus perempuan membuatnya sadar, dia lompat ke dalam mobil dan menutup dengan tenaga sedang. Jantungnya serasa melorot ke pijakan, dia mengucek mata dan masih melihat pemandangan sama. Mulutnya membulat kecil, masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

.

Hai! Untuk cerita lovebird, aku berencana membuat sangat enjoy yang mungkin dipenuhi romance-comedy walaupun jujur aja ini pengalaman pertama membuatnya. Semoga saja kalian suka dengan Love yang menghadapi semua kerandoman Hardie.

Namanya sengaja ganti, aku ngerasa terlalu to the point kalo nyebut Harry mana ini ranahnya dia banget kan wkwk

Sekian dulu chuap chuap, jangan lupa untuk vote yaa♡

LOVEBIRD CONSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang