Those Eyes

30 2 0
                                    

Harry, pemuda periang itu di hadapkan dengan Draco Malfoy pemuda yang dingin dan tidak peduli dengan apapun.


Malam tiba, cahaya bulan menelusup ke dalam kamar gelap yang suram,dan berkesan tidak menyenangkan.
Draco duduk di sebuah Sofa dengan wajah datar khas nya.dengan pikiran yang melayang entah kemana Manik mata itu terlihat lelah,dan penuh beban yang tidak dapat di gambarkan dan di jelaskan dengan kata-kata.
Pemuda itu menghela nafas dalam-dalam. Hati nya berkecamuk hebat, memikirkan hal yang berat,tak sesuai dengan usianya.

Sama halnya dengan Draco,Harry juga Duduk di pojok kasur,dengan wajah lelah dan letih tak biasanya dia begitu.Anak itu baru memasuki umur 15 tahun, masih terlalu remaja untuk mulai memikirkan masa depan.Memasang wajah yang biasanya tak di tampilkan ke orang-orang lain,wajah penat dan kusut.Ada hal yang mengganggu malam nya,dia tak dapat tidur.Dia memikirkan sesuatu yang mengganjal di pikirannya, sesuatu yang tak dapat di elak lagi.

Pagi datang menjelang.
Kedua anak itu saling mengadu manik mata di ruang sarapan.Lagi-lagi Harry terlihat kusut,dan berbeda dengan biasanya. "*Kenapa dia?*" Batin Draco.
"*Aku tak tau,aku lelah,aku ingin memelukmu sekali saja, memeluk mu erat-erat*" Harry bergumam.
Kedua mata itu terus bertatapan,hingga akhirnya Harry tersenyum kepada Draco,dan kontak mata itu berakhir.

"Harry kau kenapa?,kau terlihat kusut Harry.." Ucap Hermione.
"Apa kau tidak makan kemarin?" Tanya Ron.
"Tidak,aku baik-baik saja, tenang saja,aku kan kuat!" Harry membalas pertanyaan itu sembari tersenyum.
"Kau yakin Harry?"
"Hm,aku yakin kok!"
"Baiklah jika begitu,bilang aja kalau kau merasakan sesuatu!" Setelah itu Hermione dan Ron pergi ke perpustakaan bersama,Harry bilang dia agak lelah,jadi ingin di kamar saja.

Seseorang menepuk pundak Harry dari belakang "kau baik Potter?"
Dia adalah Draco Malfoy.
"Hm?,aku?"
"Iya, dasar bodoh"
"Aku baik?, kenapa kau tiba-tiba bertanya?"
"Hanya saja kau sedikit berubah hari ini"
"Aku baik,maaf jika membuat mu khawatir"
"Aku tidak khawatir,aku hanya merasa sedikit aneh,kau tidak mengoceh padaku pagi ini"
"Maaf,aku agak cerewet ya?"
"Ya,kau memang agak merepotkan tapi tidak terlalu"
Harry tersenyum,lalu kembali berjalan ke arah kamarnya.
"Eh!,tunggu sebentar Potter!"
"Hm?,ada apa malfoy?"
"Kau,kau tidak sakit kan?"
"Agak, tapi gak apa-apa,hanya sedikit pusing"
"Ini,ada sedikit ramuan untuk sakitmu, berterimakasih lah padaku nanti"

Malfoy meninggalkan Harry dengan ramuan itu. Harry tak tau kenapa malfoy agak sedikit berbeda hari ini, sedikit perhatian.Biasanya sangat dingin.

Harry kembali ke kamarnya, sendirian di kamar itu agak membosankan,dia hanya berbicara bersama Hedwing burung hantu kesayangan nya.

"Aku lelah, bisakah aku memeluk mu sekali saja? Sekali saja Malfoy.." Harry bergumam sendiri.
"Kau tau?,aku mencintai mu, entah kenapa" dia kembali bergumam.

Dalam kesendirian itu, Harry tertidur dalam keadaan badannya sedikit hangat, karena sakit.

Saat terbangun, Harry mendapati ada sepiring makanan tersaji di depan kasurnya,dia memeriksa keadaan sekitar,tak ada orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat terbangun, Harry mendapati ada sepiring makanan tersaji di depan kasurnya,dia memeriksa keadaan sekitar,tak ada orang.ada sebuah catatan:

"Draco?" "Kenapa dia?"Harry melahap makanan itu,dia kelaparan karena sedari kemarin belum makan apa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Draco?" "Kenapa dia?"
Harry melahap makanan itu,dia kelaparan karena sedari kemarin belum makan apa pun.Dia melahap makanan itu dengan cepat, tiba-tiba ada suara dari pojok ruangan "pelan-pelan Potter,tak ada yang mau meminta nya darimu"
Harry memutarkan kepalanya mencari sumber suara itu,
"Siapa itu?!"
"Malfoy"
"Malfoy?,kenapa kau bisa disini?"
"Karena aku mau disini."
"Bukan, maksud ku apa yang membawa mu kesini?"
"Kamu."
"Aku?."









                               T.B.C

Last Lily Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang