1. Veronica dan Vincent

35 6 0
                                    

FABULA

/fa.bu.la/

"Hey, this is a story I hate and telling it might make me break." - Reckless (Madison Beer)


Selama ini dirinya menganggap dirinya adalah orang yang simple. Ringkas dan tak banyak neko-neko.

Asal segala sesuatu berjalan dengan baik dan tak menganggu kesehariannya, maka itu semua sudahlah cukup.

Memiliki kehidupan yang damai, tenang dan tentram telah menjadi santapannya sehari-hari. Karir yang gemilang dan mampu membuat iri insan-insan yang kurang beruntung, keluarga yang sangat menyayangi dirinya, keberadaan teman yang tidak seberapa (yang tentu saja menurutnya cukup), serta kehadiran seseorang yang special dan mampu hadir di setiap momen hidupnya.

Veronica Kim mungkin bukanlah satu dari manusia yang religius. Namun, setiap pagi dirinya tidak lupa untuk menyempatkan beberapa menitnya sebelum beranjak dari tempat tidur untuk mengucapkan syukur pada Tuhan, bahwa dirinya masih diberikan nikmat hidup pada hari itu.

Kaki jenjangnya melangkah keluar kamar untuk menuju dapur. Pagi ini, ia belum memilki jadwal dan mungkin untuk beberapa minggu ke depan. Karena grupnya-Beulpinkeu, baru saja menyelesaikan tur dunia mereka. Tur tersebut memakan waktu kurang lebih 14 bulan lamanya dan mereka mengelilingi berbagai kota di setiap negara.

Sangat melelahkan. Namun dirinya senang. Melihat kelap-kelip lightstick grup mereka yang berayun bagaikan ombak, teriakan antusias para penggemar, dan lagu solonya yang dinyanyikan bersama dengan para Sparkels-nama resmi fandom (fans) grup Beulpinkeu.

Suara pin pintu apartemen yang berbunyi, membuatnya meletakkan gelas berisi kopi panasnya. Senyumnya merekah begitu mengetahui siapa yang sudah mengunjunginya pagi-pagi ini.

"Selamat pagi dan selamat datang, Vincent Kim," ucapnya dan berlari menghambur ke pelukan kekasih. Tangan lelaki itu sedah terbentang lebar untuk menyambut gadis berparas cantik itu.

"Ini sudah pukul sebelas asal kau tahu. Pasti baru bangun ya?" tanya Vincent sembari memperhatikan penampilan gadisnya.

Ck. Gadisnya ini. Walau mau penampilan acak-acakan seperti apa pun, jika memang ditakdirkan cantik, maka akan selamanya cantik. Hal itu membuatnya gemas dan menciumi seluruh bagian wajah kekasihnya.

"Kelihatan sekali ya kalau aku baru bangun?" tanya Veronica setelah Vincent menyelesaikan aksinya menciumi wajahnya.

Vincent terkekeh dan menarik gadisnya untuk duduk di pangkuannya. "Meski Veronica berjalan di bandara seperti ini pun, pasti akan tetap trending. Jadi inget yang kamu ke bandara cuma pakai sandal jepit,"

Veronica turut tertawa mendengarnya. Artikel saat itu menyebutnya seperti Cinderella yang kehilangan sepatu kacanya, bedanya dirinya kehilangan sandal jepit. Lebih tepatnya sih tidak sengaja terlepas karena terinjak salah satu manager Beulpinkeu saat itu.

"Vincent sudah makan?"

"Sudah. Sedikit. Tapi aku masih ingin makan bersama dengan gadisku yang baru saja menyelesaikan tur dunianya," jawab Vincent dan menunjuk beberapa kantong plastic yang sebelumnya sempat ditaruhnya di atas buffet.

Veronica Kim mendengus. "Padahal aku sudah pulang dari tiga hari yang lalu dan saat kuhubungi pun, kau tidak menjawab. Kemana sih? Sibuk sekali ya?"

"Ah itu.... Aku sedang mengerjakan beberapa project, kemudian berkumpul dengan Wooga squad," jawabnya.

FabulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang