2

0 0 0
                                    

Hari ini netta tidak melihat sangwoo ada di sekolah,ia berpikir kalau sangwoo bolos untuk ke sekian kalinya. Netta menghela nafas pelan lalu melihat sekeliling untuk kendaraan yang berlalu lalang di depannya.

Sekolah telah selesai 15 menit yang lalu namun netta tidak ingin pulang masih ada sesuatu yang ingin ia lakukan walau keadaan cuaca sedang hujan lebat. Ia mengeluarkan handphone lalu mengetik sesuatu untuk seseorang.


Future
"Sayang,kenapa kamu gak ke
Sekolah hari ini,kamu di mana?"
"Hari ini aku mau ke eomma,
Maaf kalau aku pulang telat"

Netta memasukan handphone kedalam tas lalu berdiri untuk masuk ke dalam taxi yang ia pesan untung taxi itu tepat waktu.netta tidak ingin pulang terlalu malam meski ia telah meminta izin kepada sangwoo.

Di perjalanan menuju rumah abu netta hanya terdiam dan matanya menatap hujan dadi balik kaca.ia sedikit mengangkat sudut bibirnya setelah mengingat bahwa dirinya dan sangwoo sangat menyukai hujan.

Netta menggeleng pelan untuk mencoba melupakan kenangan manis itu.untuk apa mengingat kenangan yang tidak bisa di ulang lagi untuk kesekian kalinya.

Tanpa netta sadari ia sampai di depan rumah abu yang begitu besar,ia menyerahkan uang lalu berterima kasih kepada supir taxi itu.

"Permisi nona,ku lihat kau tak membawa payung kebetulan aku tengah membawa dua kau boleh membawanya satu" supir taxi itu menawarkan netta payung untuk masuk ke dalam namun netta tersenyum dan menolak dengan sopan.

"Terimakasih paman, aku terbiasa dengan hujan jadi paman berikan kepada penumpang yang lain saja"

"Apa aku yakin nona,hujannya begitu deras?"

"Nee,kalau begitu aku pergi dulu dan terimakasih sudah datang tepat waktu,ajussi"

Setelah mengatakan itu netta langsung membuka pintu dan berlari menerjang hujan yang deras. Ia menaruh tas di atas kepalanya agar rambut coklatnya tidak terlalu basah.

Nafasnya tersengal sengal begitu sampai di loby rumah abu itu. Netta mengumpat pelan melihat seragamnya yang sedikit tembus pandang,dengan cepat netta memeluk tasnya dan segera naik kelantai dua untuk menemui ibu mertuanya.

"Sial,selalu saja seperti ini" netta lagi lagi mengumpat pada dirinya sendiri karena kecerobohannya pantas saja sangwoo sangat membencinya karena ia benar benar gadis yang ceroboh.

Netta terdiam sesaat melihat seseorang yang berdiri tak jauh dari dirinya tepat di depan lemari abu milik ibu mertuanya.

"Sayang"

Sangwoo menoleh begitu mendengar suara yang sangat tidak asing untuknya. Bukannya senang bertemu netta di sini sangwoo malah mengerutkan dahi melihat netta kini berdiri tepat di sampingnya.
Sejujurnya sangwoo ingin tertawa melihat tubuh netta yang begitu kecil sedangkan ia begitu tinggi.

"Aku kira kamu gak pernah kesini" netta meletakkan bunga mawar putih di dalam almari yang berisi abu ibu mertuanya.lalu mengangkat kepala untuk menatap sangwoo yang jauh lebih tinggi darinya.

"Kau pikir aku tidak pernah ke sini,dasar bodoh"

"Eomma lihat sangwoo dia bilang saya bodoh"

"Kau memang bodoh"

"Saya tidak bodoh kan eomma,saya pintar kan,sangwoo saja yang jahat sehingga bilang seperti itu di depan eomma,marahi sangwoo dia pantas mendapatkannya"

Sangwoo menggeleng pelan lalu beranjak dari depan abu ibunya,ia tidak tau kalau netta akan kesini setelah pulang sekolah. Netta yang melihat sangwoo pergi tanpa sepatah kata pun hanya diam lalu menunduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Evil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang