BAYANG-BAYANG CINTA (END)

Bayang-Bayang Cinta

                                       
Namaku Arasha Salsabila.biasanya orang-orang memanggilku dengan sebutan Ara,Rara ataupun Sasa.saat ini aku berumur 14 tahun,dan menduduki bangku kelas 2 SMP.latar belakangku tidak semenarik itu untuk dicari tahu.kehidupan, keadaan keluarga dan orang tuaku tidak seberuntung yang orang lain miliki.ibuku meninggal ketika ia melahirkan aku dan tak jarang jika nenek mengatakan aku adalah penyebab ibuku meninggal,ayahku menikah lagi disaat aku belum mengerti apa-apa,disaat umurku baru menginjak satu tahun.ayahku menikah hanya untuk dirinya sendiri,bukan untuk menjadikan sebagai sosok figur seorang ibu untukku.istrinya itu sangatlah pelit,bermuka dua dan pandai bersandiwara didepan ayahku.kalian taulah seperti apa ibu tiriku seperti yang di sinetron-sinteron atau adzab.sejak baru lahir aku dititipkan kepada kakek dan nenekku.aku mempunyai seorang kakak laki-laki, tapi sayangnya dia juga meninggal bahkan sebelum aku lahir padahal,aku sangat menginginkan kakak dan adik lelaki.

Hari ini tanggal 6 November,2021 tepat hari dimana kakekku meninggalkan ku untuk selamanya.aku hancur,aku kembali runtuh.kakek yang selalu menyayangi ku,membela ku,merawatku dengan jerih payahnya selama 14 tahun lamanya kakek membiayai ku dengan berjualan es kelapa.

aku semakin hancur ketika mengingat kakekku pulang dengan membawa uang tetapi wajahnya yang terlihat begitu lelah.aku berfikir,kenapa semua orang meninggalkan ku;Ibuku,ayahku,kakak ku,dan sekarang kakekku.aku berfikir tuhan tidak menyayangiku.

‘kenapa?kenapa harus lagi?kenapa harus kakek yang pergi?kenapa bukan aku?sudah cukup,aku sudah lelah merasakan kehilangan ya tuhaaaan! Apa Engkau tidak menyayangiku karena hamba penuh dosa? Kesalahan apa yang aku perbuat dimasa lalu sampai-sampai merasakan hal ini terus menerus ya tuhaaaan!’ Jeritku dalam hati.

 

Aku menangis dalam diam, memperhatikan jenazah kakekku yang akan dimasukkan ke dalam liang lahat.perasaan sesak kembali ku rasakan,hatiku bagai terhantam sesuatu dan kerongkongan ku terasa terhimpit batu besar nafas ku tercekat,untuk bernafas saja sulit rasanya.aku tak sanggup merasakan kembali ini semua.

 

‘Kenapa?kenapa semua orang meninggalkan ku? Apa mereka tidak menyayangiku?lalu kenapa aku dilahirkan jika mereka juga pergi meninggalkanku sendiri?bahkan ayahku tidak peduli denganku,aku operasi dan membutuhkan donor darah pun ayah tidak datang.kenapaa semua ini harus terjadi padaku ya tuhaaaan? Ini terlalu berat untukku.sudah cukup aku menjadi penyebab ibu meninggal’ jeritku kembali sembari menangis dalam diam dengan badanku yang gemetaran.

‘keinginan terbesarku adalah pergi lebih dahulu sebelum orang yang aku sayang,sudah cukup aku merasakan kehilangan.aku lelah tuhan’ pintaku dalam hati.

 

Aku adalah tipe orang yang pendiam tidak banyak bicara.aku tidak mempunyai teman,aku membangun tembok pada orang yang mencoba mendekatiku agar aku tidak merasakan kehilangan kembali,aku memposisikan diriku seolah-olah transparan.hingga pada akhirnya seseorang berhasil merobohkan tembok yang sudah aku bangun.seseorang yang dikirimkan oleh tuhan untuk menemani hari-hari ku.terima kasih,terima kasih banyak engkau telah mengirimkan sesuatu yang indah untukku tuhan.dia mengisi kekosongan hatiku yang sudah lama hilang,yang dulu duniaku hanya berwarna hitam, putih,dan abu kini sudah memiliki banyak warna indah lainnya.

Dia,Aiden.

Aiden Dirgantara lengkapnya,dia adalah teman satu sekolahku.pada awalnya dia hanya menghubungi ku lewat aplikasi WhatsApp dengan mengatakan bahwa ia salah nomor.tetapi pada akhirnya dia mengaku,bahwa itu hanya alibinya saja agar bisa dekat denganku.

Sosok yang dikirim tuhan untuk menemani hari-hari ku,menjalani hari-hari ku yang terasa hampa dan berat.

Hariku menjadi lebih berwarna dan lebih menyenangkan dengannya,bertemu setiap hari disekolah.dia menyayangiku dengan sepenuh hati dan sangat perhatian padaku hingga pada akhirnya, kelulusan pun sudah tiba.kita berpisah sekolah,dia melanjutkan pendidikannya di SMK sedangkan aku di SMA.