.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Warning 🔞🤏
Seorang wanita bertubuh jakung dengan kemeja putih yang berantakan tengah berdiri di atas balkon apartemen miliknya dengan sebatang nikotin yang bertengger manis diantara jari tangannya. Ujungnya mengeluarkan asap sedangkan bibir tebalnya menghirup asap tersebut lewat ujung selatan. Mendongak keatas, menatap rembulan yang kini bulat sempurna atau lebih indah bila disebut purnama. Sinarnya yang cukup terang dan lembut menjadi satu satunya pencahayaan yang ia miliki diatas balkon saat ini.
Hal itu bukannya mengurangi poin dari penampilannya melainkan menambah kesan sexy dan panas pada waktu yang bersamaan. Kancing yang tidak tertutup dengan benar, kaki jenjang yang dibalut celana kain berwarna hitam, rambut yang tergerai tak beraturan, hidung mancungnya yang sempurna serta sebatang rokok yang kini tidak lagi mengapit dijari melainkan dibibir merah muda yang sangat menggoda itu. Belum lagi kedua tangannya yang bertumpu pada pembatas balkon untuk menyangga tubuhnya, membuat siapa saja yanng memandangnya bisa tergila-gila.
Sreetttt...
Suara gesekan pada pintu balkon mengalihkan perhatiannya. Tentu ia tahu siapa yang bergabung dengannya di balkon tengah malam ini, wanita sama yang beberapa jam lalu melakukan kegiatan panas dengannya diatas ranjang.
Ia menatap wanita yang membaluti tubuh telanjangnya dengan selimut tebal itu. Senyuman kecil tercetak dibibirnya. Cukup menggemaskan dan juga menggoda.
"Kenapa bangun, sayang? apa aku mengganggu tidurmu?" bukannya menjawab, wanita yang lebih tinggi beberapa centi darinya itu malah menghamburkan diri kedalam pelukan meski sedikit kesulitan karena selimut tebal yang melilit tubuh polosnya. Dan tentunya pelukan tersebut dibalas oleh wanita perokok dihadapannya.
"Kenapa meninggalkanku sendirian? Aku sudah bilang aku tidak suka ditinggalkan, minji." ucapnya sambil mempoutkan bibir pink yang membengkak itu.
Sedangkan, yang dipanggil dengan 'minji' itu mengulurkan tangannya untuk memadamkan rokok pada asbak yang tak jauh dari jangkauan nya. Lalu mengusap surai panjang dari makhluk berselimut dipelukannya walaupun kondisi surainya tak jauh beda dengan miliknya, alias acak acakan. "Maaf, aku tidak bermaksud meninggalkanmu, hanya saja lidahku terasa pahit"
Gadis dalam pelukannya mendongak menatap kearah minji, "Bohong. Pasti ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan" Ucapan tersebut ditujukan pada minji. Adapun minji hanya menggelengkan kepalanya sambil memberikan senyuman tipis padanya.
"Tidak, kali ini benar-benar hanya ingin merokok, sayang" jawab minji sambil memberikan kecupan ringan pada pipi chubby wanita dihadapannya. Berharap kekasihnya itu percaya pada ucapannya.
"Jangan bohong minji, aku tau kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku"
Huhh tentu saja tidak akan pernah berhasil. Keduanya sudah bersama selama hampir satu tahun, wajar bila mereka bisa merasakan ketidakberesan meski hanya lewat raut wajah.
"Mami memintaku untuk datang ke rumah besok" ucap minji.
"Itu yang mengganggu pikiranmu? kupikir datang ke rumahmu sendiri bukanlah suatu hal yang perlu dipermasalahkan" ucapnya sambil mempererat pelukannya karena hawa dingin yang mulai menembus selimut tebalnya.
"Kamu tau sendiri kan kalo aku masih perang dingin sama Papi? Aku cuma malas memperdebatkan hal yang sama selama bertahun-tahun. Selalu saja membahas tentang perusahaan, seperti tidak punya topik lain saja" Ujar minji sambil merotasi kan kedua bola matanya.
Sangat jarang bagi keluarga minji untuk bisa berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap. Bahkan hampir tidak pernah. Hal itu dikarenakan mereka memiliki kesibukan masing-masing yang sulit untuk ditinggalkan. Papi kim sebagai CEO, minji sebagai Psikiater sekaligus publik figur, sedangkan hyein sibuk dengan perkuliahannya. Hanya mami kim yang memiliki waktu senggang paling banyak diantara anggota keluarga lainnya, sekilas informasi beliau adalah mantan designer terkenal di New Zealand, namun setelah menikah dengan Papi kim beliau memutuskan untuk melepaskan karir yg sudah ia bangun tersebut dan beralih menjadi ibu rumah tangga biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
my little bunny (bbangsaz)
Fanfiction[SLOW UPDATE!] Hanni, seorang gadis berusia 24 tahun yang mengidap Little Space Syndrom (atau biasa disebut peter pan syndrom). Minji, seorang psikolog muda yang terkenal sebab prestasi yang tak sedikit, serta memiliki attitude yang sangat baik ter...