01

32 3 2
                                    

Plakk

Suara itu...
Suara itu adalah suara tamparan tetapi siapa yang di tampar?

Plakk

Suara tamparan itu lagi

Ternyata dugaan haechan benar eomma nya lah yang di tampar oleh appa nya

"Sudah ku katakan bukan!? Jaga anak² kenapa kau malah seperti ini!? Aku sudah cape bekerja setiap harinya kau malah enak² shoping sana sini tanpa mengurus anak!" Bentak sang appa kepada eomma nya

Begini lah kehidupan sehari-hari haechan di setiap paginya, ia tak heran jika eomma nya di tampar oleh appa nya, meskipun ia sudah terbiasa dengan keadaan nya tetapi masih saja terasa sakit di hatinya melihat kedua orang tuanya bertengkar setiap pagi

Haechan menuruni tangga berniat untuk ke dapur namun niat nya itu  terhenti ketika sang appa memanggil namanya

"Haechan! Ikut appa sekarang!" Ucap sang appa kepada haechan lalu pergi meninggalkan sang amma, haechan dan Hendry.

"Bisa kah sehari saja tidak memukul ku appa? Aku sudah lelah harus seperti ini...
Kenapa harus aku? Ada kak kak Hendry kenapa harus aku?" Gumamnya namun masih bisa di dengar oleh eomma nya dan Hendry

'secape itu kah kamu dek? Maaf.. Abang belum bisa bantu kamu, Abang takut kalau Abang gak di bolehin sekolah sama appa' ucap Hendry di dalam hati saat ia melihat tubuh adiknya yang sudah penuh dengan luka lebam yang di berikan oleh appa untuk adiknya

Haechan berjalan menuju keruang kerja sang appa nya

Sesampainya haechan di depan ruang kerja appa 'haechan takut...luka haechan yang ini belum sembuh..' ucap nya dalam hati jujur ia saat ini benar² takut oleh appa nya yang seperti ini

Haechan memasuki ruang kerja appa nya dan betul saja baru dia menginjakkan kaki keruang kerja itu ia sudah di cabuk menggunakan sabuk kerja sang appa

Brukk

Haechan jatuh tersungkur saat appa menendang dia dan  lalu kembali mencabuk tubuhnya

Haechan hanya mampu menahan itu semua dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya yang gembul

Ctass
Ctass
Ctass

Sang appa terus mencabuk tubuh haechan tanpa henti mampu membuat sang empu meringis menahan cabukan yang di berikan appa untuknya

Beberapa jam kemudian

Haechan masih berada di ruang kerja appa nya lalu kemana sang appa? Hahaha appa nya meninggalkan dia sendirian di ruang kerja itu pergi menuju kantor nya dan mengurus itu semua

Haechan bangkit dari tidur nya "shh ah" haechan meringis ketika ia tidak sengaja menyentuh luka cabukan itu

"Tidak apa haechan kau masih punya stok perban di kamar mu kau bisa menggunakan itu untuk menutupi luka cabukan ini" ucap nya yang sedikit menyemangati dirinya sendiri

Haechan keluar dari ruang kerja sang appa lalu berjalan menuju kekamar nya

Cklekk

Haechan masuk kekamar nya itu lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya

Haechan mandi dengan keadaan luka yang belum kering
Terbayang bukan gimana sakitnya? Ya itu sangatlah sakit

"Shhh" haechan meringis ketika setiap lukanya itu terguyur oleh air yang ada di kamar mandinya

Haechan mempercepat mandinya meskipun dengan beberapa ringisan yang keluar dari mulut mungil nya itu

Haechan telah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi menggunakan bedroom lalu ia berjalan menuju cermin yang ada di kamarnya

broken home || haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang