³

517 21 11
                                    

Di malam hari yang tenang, kini seorang pemuda sedang berdiri di tengah jalan tanpa memikirkan kenderaan-kenderaan yang berlalu dengan kelajuan rata-rata

angin malam menjadi saksinya yang sedang bersedih.

Harinya benar - benar sial. pertama dirinya dikeroyok , kedua beberapa anggotanya ditemukan mati dan ketiga diskors 2 minggu dan beberapa hari ini dia mendapatkan surat-surat berisi bercak darah dan ancaman.

" sial! Untuk bahagia saja sesulit ini. "

Tin! Tin!!!

" apa ini saat nya gw menyerah? "

Brukhhh!

1..

2..

3..

4..

Heh anj jan ngitung

Dirinya tidak merasakan apa apa.. kemudian membuka matanya menatap seorang laki laki? Pemuda? yang menatapnya datar. ah bukan sendiri tapi dibelakang pemuda itu terdapat segerombolan pemuda. mungkin teman temannya?

" kau...gila? " ujar seseorang dari segerombolan itu

" lo mau bunuh diri dek? "

viel terdiam, ya itu alviel.

" kenapa jir? lo ga kasian sama keluarga lo hah? "

" gua gapunya orangtua. "

Hening..

" y-ya setidaknya! orang - orang yang sayang sama lo bego, pulang lo jir udah malam juga. ga takut sakit apa kena angin malam "

" ck, lelucon apaan disayang " gumamnya

mereka terdiam mendengar gumaman itu, mungkin pemuda dihadapan mereka ini sedang ada masalah.

Drrt..Drrt..

" hm? "

"..."

" dimana? "

"..."

" gua otw, tunggu. "

tanpa menghiraukan pemuda-pemuda disana viel langsung berlari menuju motornya. terlihat sangat buru buru

" WOI DEK! "

" anjir main tinggal ae.. "

" pulang. " pinta ketua mereka

' apa benar itu lo? '



" saya mendapat laporan, tuan kecil terlibat acara balapan pada malam ini.. dan sempat hampir tertabrak truk. Sepertinya tuan kecil berencana untuk membunuh diri. akhir-akhir ini tuan kecil juga banyak mendapatkan masalah. tuan kecil diskors 2 minggu di sekolah kerana dituduh mencelakai seseorang dan tuan kecil diteror berkali kali serta beberapa teman-teman tuan kecil ada yang mati dan terluka kerana diserang seseorang. " jelas saitama

" bunuh diri.. " gumaman ayeliena terdengar

" apa dia benar benar sudah ingin menyerah? hah.. " ujar sang oma terdiam sendu

" kita akan menjemputnya. " ujar sang opa

" kapan, ayah? r-rana ingin menemuinya.. " ujar maurana dipelukan marvel yang berusaha menenangkan sang istri.

" secepatnya, tunggu hasil tes? " saran marsel

" itu lebih baik. " timpal Marcel

Mereka semua menghela nafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

youngest of the mahendra, family. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang