part 2

39.2K 72 3
                                    

Aku ingin tau mereka akan berbuat sejauh apa. Apakah pacarku selingkuh? atau justru ini demi mengabulkan keinginanku? Mungkin ini yang dimaksud Dinda saat di kampus tadi. Aku memutuskan sembunyi di loteng kamar mandi. Aku panjat dan menunggu. Mengintip dari bolongan plafon. Tak lama ada yang masuk ke dalam. Itu adalah Ethan. Dia tersenyum melihat pacarku yang sedang tertidur.

Sebelum membangunkan Dinda dia mengecup bibir pacarku. Langsung saja rasa marah dan cemburu muncul dalam diriku. Aku semakin bertanya-tanya. Apakah pacarku memang menginginkan hal ini, atau Ethan lah yang sengaja mencabuli pacarku.

Selanjutnya Ethan membuat tubuh pacarku telentang. Perlahan tangannya menyentuh dada pacarku. Masih sekedar mengusap-usap dari luar pakaiannya. Karena hal ini pacarku pun terbangun. Di sini Dinda kaget karena ethan ada di dekatnya. Pacarku langsung duduk. Ntah dia tau apa yang dilakukan Ethan tadi.

D : kok gak bangunin ?
E : udah kok, itu tadi lagi bangunin
D : gitu, gak mesum kan?
E : enggak lah, gak berani
D : bagus, aku udah punya cowok
E : iya, tenang aja
D : terus ke sini mau ngapain?
E : kangen sama kau Din
D : diiih, gak usah gombal. udah dibilang aku udah punya cowok
E : hehe, kan dia lagi di kampus. Ini kosan mu?
D : enggak, punya cowok aku
E : nakal juga ya, ngajak cowok lain ke kamar cowok sendiri. Hahaha
D : siapa yang ngajak? Kamu kok yang mau ke sini

Aku mendengarkan obrolan mereka dengan seksama. Untuk sekarang bisa ku simpulkan kalau pacarku tidak berencana mengabulkan keinginan ku. namun, ucapan Ethan selanjutnya membuat ku kaget.

E : Din, aku suka...
D : hmm, suka apa?
E : suka kamu
D : OOO. Tapi maaf ya, aku kan udah punya cowok
E : iya, aku tau. Tapi boleh gak...
D : apa?
E : aku pengen cium kau Din..
D : jangan gila tan, aku gak mau
E : please, sekali aja. Aku belum pernah
D : ya udah cari pacar, aku sih gak bisa
E : tapi Din, aku pengen ciuman pertama ku sama kau. Aku janji sekali kecup aja.
D : serius belum pernah ciuman?
E : iya, aku pacaran dulu biasa aja
D : jadi masih perjaka juga?
E : iya Din
D : hmmmm.......

Pemandangan ini cukup menegangkan. Rasa marah dan cemburuku sudah memuncak. Tapi aku berusaha menahan untuk tetap di sini. Aku penasaran dengan jawaban pacarku. Ternyata jawaban pacarku juga sangat mengangetkan.

D : ok deh, kali ini aja ya. Setelah itu tolong lupain
E : iya, ajarin Din

Dinda lalu memperbaiki duduknya. Dia menyandar ke dinding kamar. Ethan dengan perlahan duduk di samping kanan pacarku. Bibirnya lalu mendekat ke bibir pacarku. Dan akhirnya bertemulah dua bibir itu. Awalnya masih kecupan biasa. Lalu ethan melanjutkan dengan mungulum bibir dinda. Dinda juga membalas ciuman itu.

D : Mmmmhh, lidahnya juga

Kini mereka beradu lidah, tangan ethan juga telah membelai pipi pacarku. Begitu juga dengan tangan pacarku yang memegang kepala ethan. Aku yang menyaksikan itu seketika horni. Kontolku tegak maksimal.

Ciuman mereka berdua semakin intens. Aku tidak percaya kalau ethan belum pernah ciuaman. Paling ini akal-akalan dia saja. Kini pacar ku sudah hampir rebahan. Ciuman ethan juga bukan lagi di bibir, melainkan sudah menelusuri leher dinda yang masih tertutup hijab.

D : udah tan, kan janjinya Cuma ciuman
E : kau terlalu cantik din, aku gak tahan
D : Ahh...

Ethan melanjutkan ciumannya di leher dinda. Dia menyingkap hijab yang menghalangi. Ciuman ethan kini turun ke dada pacarku. Tangan pacarku seolah menolak. Tapi ethan tidak peduli, dia terus saja menelusuri dada pacarku.

Plak....

Satu tamparan mendarat di pipi ethan. Ethan langsung menghentikan aktifitasnya.

E : maaf din, aku khilaf

Pacarku DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang