Happy Reading....
Jam istirahat telah tiba. Kini Rosé, Lisa, Jennie dan Jisoo sedang menuju ke kantin. Mereka berempat menjadi pusat perhatian saat melewati koridor. Tapi mereka tidak peduli dan tetap berjalan dengan gaya yang arogan.
Sesampainya di kantin, mereka berempat langsung duduk di meja khusus yang memang di sediakan untuk mereka. Tidak ada yang boleh duduk di kursi itu. Jika ada yang berani melakukannya, maka bersiap-siaplah. Karena setelah itu hidup mereka selama di sekolah tidak akan pernah tenang.
Jika kalian bertanya-tanya tentang dimana guru atau orang-orang penting lainnya di sekolah ini, maka jawabannya ada. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Karena mereka semua tahu kalau salah satu dari empat gadis cantik itu adalah pacar Jaehyun yang notabe nya anak dari pemilik sekolah. Dan jika kalian bertanya lagi tentang kenapa orang tua Jaehyun membiarkan Rosé berbuat semaunya, itu karena orang tua Jaehyun sangatlah menyukai Rosé. Apalagi Nyonya Erlangga, sang ibu dari Jaehyun, sudah menganggap Rosé sebagai putrinya sendiri.
Jadi sekarang kalian tahukan alasan kenapa Rosé berani melanggar aturan sekolah. Itu karena tidak akan ada orang yang berani menghukumnya. Termasuk anak dari pemilik sekolah ini, alias Jaehyun Cairo Erlangga.
"Ini siapa yang mesan?" tanya Jisoo bertanya pada mereka bertiga.
Rosé, Lisa, dan Jennie mengedikkan bahunya tanda tidak tahu. Rosé sibuk dengan ponselnya, sedangkan Lisa sibuk berfoto, dan Jennie yang sibuk dengan alat make up nya.
Di kantinpun masih sempat-sempatnya berdandan mbak Jen ini😌
Ketahuilah guys, kalau mereka berempat itu paling malas yang namanya memesan makanan.
Jisoo mendengus kesal melihat respon sahabatnya. Dia mengedarkan matanya, melihat sekelilingnya dan menemukan seorang gadis yang menggunakan kacamata tebal serta rambutnya yang di kepang dua yang tak jauh dari meja mereka, sedang duduk sambil makan.
"Suruh cupu itu aja lah" kata Jisoo membuat ketiga sahabatnya menatap orang yang di tunjuk Jisoo.
"Woii gadis kepang dua" bukan Jisoo yang memanggil tapi Rosé.
Namun gadis cupu itu tidak merespon dan tetap melanjutkan makannya. Gimana mau dengar kalau Rosé saja memanggil dia dengan sebutan kepang dua, yang dimana bukan hanya dirinya saja disini yang rambutnya di kepang dua.
Sekarang rambut author juga lagi dikepang dua nih mbak Rosé😭
"Wah berani banget tuh anak ngacangin gue. Harus di kasih pelajaran nih" Rosé berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati meja gadis cupu itu. Ketiga sahabatnya hanya duduk diam sembari menunggu apa yang akan dilakukan oleh Rosé nanti.
"Woii!!" panggil Rosé sambil menggebrak kan meja gadis cupu itu, membuat sang empu terkaget dan menyemburkan kembali air yang diminumnya.
Rosé memandang jijik kearah gadis cupu itu "Jorok amat sih lo" kata Rosé menjauhkan sedikit tubuhnya dari gadis itu.
"A-ada apa ya kak?" tanya gadis itu dengan gugup.
"Ada apa ada apa, tadi gue manggil kenapa gak nyaut? Budeg telinga Lo?" sewot Rosé dengan kesal.
"Maaf ya kak, tadi aku gak tau kalau ternyata kakak manggil aku" gadis cupu itu merasa takut saat mata Rosé menatapnya dengan tajam.
Rosé mendengus mendengar alasan gadis tersebut. "Udah. Sekarang lo pesan makanan gue dan teman gue"
"I-iyaa kak"
"Sini lo ikut gue" Rosé berjalan kembali ketempat duduknya di ikuti oleh gadis cupu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND
Teen FictionIni hanya menceritakan kisah sepasang kekasih di sekolah SMA Nusa Bangsa. Kalau penasaran langsung baca aja yuk Bahasa baku/non baku