Oleh: Alterserah
Pucuk hati terasa bergemuruh, rasa perih kian membara
Meratap wanita paruh baya yang tersenyum dengan tulus
Teiris tiada daya, melihat raga yang dikenal dalam otak namun asing dalam hati
Entah siapa yang salah, nona manis atau paruh baya yang berusaha melebarkan pelukannya?
Melodi hidup yang penuh canda
Ingin memeluk namun ego kian meninggi
Hangat peluk ingin dirasakan kembali
Namun otak menolak kuasa walau hati berkata iya
Memang siapa yang salah?
Nona manis atau paruh baya yang berusaha memperbaiki keadaan?
Oh nestapa dalam dada, membuat nona terhanyut dalam duka
Membiarkan kenangan menggores kian lebar
Rasa bersalah memekik dalam relung hati
Berontak dalam dada
Membiarkan harsa tertahan oleh ego
Pun juga askara yang terbenam oleh amarah
Susah payah paruh baya meruntuhkan egonya
Memeluk keadaan dan mengucapkan seribu kata maaf
Tetapi nona masih setinggi langit
Sangat disesali sebab hati yang masih terasa sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI: PERJALANAN TANPA TUJUAN
PoezieTeruntuk kamu yang mungkin sedang merasa lelah dan merasa tak memiliki tujuan untuk pulang, aku harap puisi ini dapat mewakilkan perasaanmu yang tak karuan. Aku tahu bahwa hidupmu tidak mudah, namun selalu percaya bahwa cahaya akan datang. Kita hany...