Pertemuan Kedua

72 9 0
                                    

Selamat Membaca...

.....

Pagi hari ini cuaca terlihat sangat cerah mendukung orang-orang untuk beraktivitas diluar. Sama halnya Mark yang kini tengah membantu adiknya untuk bersiap-siap kesekolah. Setelah itu ia akan pergi menuju cafe miliknya.

"Lele bekal untukmu sudah hyung masukkan kedalam tas. Jangan lupa dimakan ya." Ucap Mark pada adiknya yang tengah mengikat tali sepatunya.

Chenle menggangguk gemas "Siap hyung. Yasudah lele berangkat sekolah dulu." pamitnya pada mark

"Ya hati-hati dijalan. Hubungi hyung kalau terjadi sesuatu. Mengerti lele?."

"Iyaa-iyaa hyungku tersayang. Yasudah lele pergi dulu ya."

Cup

Setelahnya mengecup pipi kanan hyung itu lalu pergi sambil melambaikan tangan kearah mark tak lupa senyum manis chenle ia pamerkan. Mark mengganggukan kepala sambil membalas senyum adiknya itu.

Kemudian Mark masuk kembali ke dalam rumah untuk bersiap-siap. Sebelum itu ia harus membereskan peralatan masak yang ia gunakan tadi. Selanjutnya ia langsung menunju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

20 menit kemudian Mark keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggang guna menutupi sebagian bawahnya. Lihatlah penampilan Mark sekarang siapa pun akan bertekuk lutut mengagumi salah satu ciptaan-Nya ini. Bagaimana tidak? Kulit putih bersih, bibir merah merona, pinggang yang ramping, dada yang berisi, tonjolan di bagian dada berwarna merah muda terlihat err menggoda untuk di hap~ oh jangan lupakan tetesan air yang mengalir dari rambut kearah badannya menambah kesan seksi seorang Mark Lee saat ini.

Selanjutnya mark mengambil celana dalam berserta boxer putih favoritnya tak lupa setelan kemeja biru muda dengan bawahan celana kulot berwarna cream dipadukan sepatu sneakers putih sebagai style hari ini. Sebelum berpakaian mark mengoleskan handbody keseluruh badannya. Kemudian mengoleskan beberapa skincare wajah. Tak lupa memakai sedikit liptbam supaya bibirnya tidak kelihatan kering.

Setelah semua siap ia mengambil tas yang sering Mark bawa lalu berjalan keluar rumah menuju cafe miliknya.

"Fighting Mark Lee!!!." Ujar Mark menyemangati diri sendiri.

.....

Akhirnya setelah beberapa menit berlalu mark sampai di cafenya. Ia pergi menggunakan kendaraan umum maklum ia belum bisa mengemudi kendaraan sendiri baik itu roda dua atau roda empat. Jujur saja mark belum berani berkendara sendiri alasan pertama ia takut kecelakaan seperti berita yang beredar kedua ia tidak sering kali keluar berpergian dan ketiga karna jarak cafe dengan rumahnya tidak terlalu jauh jadilah mark menggunakan alternatif lain. Apalagi menurut Mark selain bisa mengurangi polusi udara ia juga bisa membantu para pekerja seperti supir taksi dengan menggunakan jasa mereka. Sungguh Mark ini benar-benar tipe idaman.

Tanpa berlama-lama lagi ia langsung membuka kunci pintunya. Bunyi khas lonceng terdengar nyaring menyambut kedatangan mark. Selepas itu Mark membalikkan papan yang ditempel di kaca bertuliskan close menjadi open. Beranjak kearah dapur melepas tas dari tubuhnya lalu memakai celemek. Merapikan kursi serta meja tak lupa mark menyemprotkan pembersih khusus guna menghilangkan debu yang suka menempel. Dilanjutkan dengan membersihkan meja counter dan membereskan peralatan yang ada disana. Dirasa semua sudah tertata rapih mark menyempatkan diri untuk menyalakan musik menemani kegiatannya sambil menunggu pembeli datang.

Beberapa menit kemudian suara lonceng berbunyi tanda pelanggan datang ke cafenya. Mark pun bergegas menyambut pelanggan dan melayani pesanan mereka. Satu persatu pelanggan datang silih berganti. Tangan mark dengan terampil mencatat lalu membuat pesanannya. Walaupun mark terlihat kewalahan melayani para pelanggannya namun pada akhirnya ia bisa menghandle pesanan mereka dengan baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little Lion [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang