Pertemuan Pertama

181 14 2
                                    

Kling!

Kling!

Bunyi lonceng terdengar dari arah pintu cafe yang dibuka terlihat seorang pemuda berperawakan kecil berlari kecil kearah seseorang yang tengah sibuk membersihkan meja yang kotor.

"Hyung!!!." Teriak pemuda berkulit putih pucat seperti salju bernama chenle

Sontak yang dipanggil pun menoleh kearah chenle lalu menggeleng pelan kearahnya "Astaga! Sudah hyung bilang jangan berteriak seperti itu, lele."

"Hehe~ maaf hyung, kebiasaan." balas chenle cengengesan

Pemuda yang lebih tua itu hanya menghela nafas lelah untung saja cafe saat ini masih sepi jadi para pengunjung tidak ada yang merasa terganggu dan tidak nyaman mendengar teriak dari adiknya itu. Sungguh ia heran kenapa adiknya ini tampak berbeda dari penampilannya yang terkesan manis tapi tidak dengan tingkahnya itu.

"Lain kali jangan seperti itu lagi, lele." ujar pemuda manis lainnya bernama mark

"emm.. lele janji tidak akan lagi." jawab chenle menyodorkan jari kanan kelingkingnya kearah mark

Mark yang melihat tingkah adiknya tersenyum gemas lalu membalas perlakuan yang sama.

"Baiklah. Tumben sekali adik manis kakak ini berkunjung kesini?." tanya mark menggoda kearah chenle lalu menduduki kursi disampingnya

Chenle mendengus kesal lalu mendudukan dirinya didepan hyungnya itu  "Ish! Hyung memangnya aku tidak boleh kesini?."

"Tentu saja boleh kenapa tidak?." balas mark memiringkan kepalanya menatap chenle polos

"Ish!! Hyung menyebalkan sekali~." jawab chenle mengerutkan bibir kecilnya

Mark langsung terkekeh geli melihat tingkah adiknya itu ia sangat suka sekali menggoda chenle.

"Baiklah-baiklah hyung hanya bercanda. Jadi ada apa lele?."

Chenle masih mengerutkan bibirnya itu menatap sebal mark "Tidak ada hanya saja lele bosan dirumah hyung jadi ya lele kesini."

"Loh bukannya lele akan pergi ke taman bersama shotaro?." ujar mark bingung

"Iya tadinya sih seperti itu tapi taro tiba-tiba saja membatalkannya." jawab chenle menatap mark sedih

Mark mengusap gemas rambut chenle "Sudah tidak usah sedih. Kalian bisa pergi dilain waktu. Toh tamannya juga tidak akan pergi kemana-mana."

Chenle mendelik kesal mendengar ucapan terakhir kakanya "Hyung.. anak kecil saja tahu taman itu tidak akan bisa berjalan."

"Memangnya siapa yang mengatakan taman bisa berjalan?." tanya mark lagi

"Ihh!! Kan tadi hyung yang bilang."

"Benarkah? tapi kan hyung hanya mengatakan taman tidak akan pergi kemana-mana bukan taman bisa berjalan."

Chenle mengalihkan pandangannya kesamping sambil bersedekap dada tak lupa bibirnya semakin mengerucut kesal "Terserah hyung saja lah, lele cape."

Mark sudah tidak kuat lagi menahan tawanya sungguh sangat menyenangkan sekali melihat chenle tengah merajuk seperti ini.

"Pffff... Hahaha~ adik manis hyung sungguh menggemaskan sekali~."

Chenle yang sudah kepalang kesal pun tidak menghiraukan ucapan hyungnya itu ia sebal sekali dari tadi hyungnya terus saja menggoda dirinya.

Mark menatap geli tingkah chenle "Baiklah-baiklah hyung minta maaf okey. Jangan merajuk seperti itu pada hyungmu ini."

Little Lion [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang