Bab 1 The First Day of The Apocalypse

75 12 0
                                    

Kim Ji Eun, remaja laki-laki berumur 14 tahun saat ini mengalami krisis keuangan. Uangnya baru saja diperas oleh kakak kelasnya.

"Persetan!" Umpatnya dalam hati, wajah dan lengannya yang pucat dipenuhi memar akibat melawan saat tidak terima uangnya diminta secara paksa. Darah mengalir di belakang kepalanya karena pukulan dari pipa besi yang entah darimana didapatkan kakak kelas sialan itu.

"Hyung pasti akan membunuhku jika ia tahu." Batin Ji Eun sambil memandang dompetnya yang kosong melompong. Rasa sakit kehilangan uang lebih terasa dibanding rasa sakit di bagian belakang kepalanya.

"Aku pasti akan membalas mereka dengan mengambil seluruh uang mereka hingga mereka mati!" Ji Eun merencanakan hal-hal kejam yang ada di kepalanya.

Setelah puas mengutuk kakak kelas yang memalaknya, ia segera beranjak pergi dari gang gelap tempatnya di pukuli.

Menuju toilet, ia membungkus kepala bagian belakangnya dengan perban yang ia ambil di tasnya. Ia mengenakan topi untuk menyembunyikan perban yang melilit di kepalanya dan jacket untuk menutupi memar di lengannya.

Ji Eun pun melangkahkan kakinya keluar dari toilet dan pulang.

"Aku pulang." Ucap Ji Eun lemas karena kelelahan berlari.

Ia ingin segera berkencan dengan tempat tidurnya. Rencana berkencannya gagal setelah ia melihat kakaknya, Kim Ji Hoon duduk bersama seorang pria yang asing baginya.

Ji Hoon memanggil Ji Eun untuk menyapa pria asing itu yang segera dituruti Ji Eun. Kakaknya sangat mengerikan jika marah jadi ia tidak ingin menggali kuburnya sendiri.

"Selamat sore, saya Ji Eun,.... senang bertemu denganmu, pak?" Ji Eun mengenalkan dirinya, membungkukan punggungnya hingga 90 derajat untuk menunjukkan kesopanan.

"Aku Kim Dokja, senang bertemu denganmu juga, Ji Eun." Pria asing itu berdiri sebelum memperkenalkan dirinya juga dan kembali duduk.

"Aku lelah jadi boleh aku pergi, hyung?" Bisik Ji Eun ke Ji Hoon.

"Silakan saja, jangan lupa kerjakan tugas sekolahmu."

"Ya, hyung, Dokja-nim saya ijin pergi, tolong jaga kakakku dengan baik." Ji Eun berlari ke kamarnya dan segera menjatuhkan badannya ke tempat tidur. Tidak butuh beberapa detik, Ji Eun sudah memasuki alam mimpinya.





Beberapa jam kemudian, Ji Eun terbangun karena lapar. Melirik ke arah jam weker yang menunjukkan jam 7 malam. Ji Eun berjalan keluar dari kamarnya, sebagian kesadaran masih di alam mimpi, karena itu ia tidak fokus.

"Skenario Utama #1. Pembuktian Nilai. Bunuh lebih dari satu mahluk hidup. Batas waktu 30 menit?" Ji Eun membaca sekilas isi layar biru transparan didepannya.

"Kurasa aku berhalusinasi karena lapar." Ia menguap mengabaikan layar biru didepannya.

"Ji Hoon hyung, kamu dimana?" Ji Eun menggosok matanya pelan mencari keberadaan kakak laki-lakinya itu. Ia melihat kertas yang di tinggalkan di meja dan membacanya. "Hyung akan pergi sebentar jadi jaga rumah baik-baik, setelah hyung pulang, hyung akan tanyakan darimana kamu mendapat luka-lukanya yang ada dilengan dan kepalamu."

Ji Eun melihat kepala dan lengan yang dibungkus perban baru dan sedikit ketakutan karena dia ketahuan kakaknya.

"Sudahlah, aku makan saja dulu." Hal yang sudah terjadi biarlah, ia memutuskan untuk memanaskan makanan di kulkas.

Sebelum makan ia mencuci tangannya, lalu terdengar suara. "Anda telah mencapai pembunuhan pertama anda, anda memperoleh 100 koin sebagai hadiah bonus."

Ji Eun segera melihat sekelilingnya mencari arah suara.

Terdengar lagi suara. "Anda telah membunuh mahluk hidup, anda memperoleh 100 koin sebagai hadiah bonus."

Ji Eun menutup telinganya karena suara itu terus berbunyi hingga puluhan ribu kali lalu berhenti. Saat suara itu berhenti Ji Eun mengecek seluruh rumahnya, tidak ada orang di rumahnya.

"Siapa yang bersuara dari tadi? Hanya ada aku disini. Jangan-jangan...." Pikirnya.

Tiba-tiba suasana rumahnya menjadi horor. Ji Eun menepis jauh-jauh pemikiran hantu yang bersemayam di rumahnya dan memutuskan untuk makan.

Saat sedang makan, beberapa nyamuk mengelilingi Ji Eun yang membuatnya tidak bisa makan dengan tenang karena dengungannya yang berisik. Ia mencoba memukul nyamuk-nyamuk itu dengan kesal tapi selalu lolos.

"Kumohon mati atau enyah!" Teriak Ji Eun dalam hati. 5 menit berlalu membuat Ji Eun menutup matanya memikirkan ide untuk membunuh nyamuk sementara waktu yang diberikan sudah tersisa 15 menit lagi.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil raket nyamuk dan memukuli para nyamuk itu dengan raket.
Ji Eun tertawa puas setelah melihat mayat-mayat nyamuk berjatuhan di lantai. Suara itu pun terdengar lagi. "Anda telah membunuh mahluk hidup, anda mendapat 100 koin sebagai hadiah bonus." Ini terulang hingga 3 kali sesuai dengan jumlah nyamuk yang di tewas gosong di lantai.

Pupil Ji Eun melebar mendengar suara itu, ia pun berpikir bahwa ia sudah tidak waras akibat halusinasi. Ia segera mengetik di Google cara menghilangkan halusinasi. Sebelum ia dapat mendapatkan jawabannya, bunyi bel apartemen membuatnya segera menuju arah pintu.

"Kakak sudah pulang!" Pikirnya dengan santai, membuka pintu lebar-lebar dan menyambut orang yang didepan pintu yang ternyata bukan kakaknya. Waktu yang di berikan skenario tersisa 1 menit lagi.

"Siapa?" Tanya Ji Eun melihat pria didepannya berlumuran darah membawa sesuatu. Ji Eun menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas dan menyadari itu sebuah pisau.

Sebelum sempat ia menutup pintu, pria di depannya mengarahkan pisau itu ke perut Ji Eun. Tatapan pria serius ingin membunuh remaja yang ada didepannya ini yaitu Ji Eun.

"Bajingan sialan, apa-apaan ini??!!" Ji Eun mengumpat sambil menghindari pisau itu dan karena jarak mereka cukup dekat, Ji Eun menendang dengan sekuat tenaga selangkangan pria itu dengan lututnya. Pria itu langsung pingsan sambil memengangi selangkangan, menjatuhkan pisaunya yang berlumuran darah yang segera di tendang Ji Eun menjauh.

DHUAR

Bunyi ledakan mengagetkan Ji Eun dan menyadari kepala pria yang menyerangnya tadi meledak. Darahnya bercipratan mengenai celana Ji Eun. Menatap mayat tanpa kepala itu dengan datar, ia keluar dari apartemennya dan disuguhi pemandangan mayat tanpa kepala berserakan seperti sampah ,darah mengotori dinding dan lantai. Tidak lupa juga pemandangan di luar yang lebih kacau lagi, jalanan retak dan terlihat mahluk yang seperti monster berada di danau. Seketika pikirannya menjadi kosong dan

Suara yang ia takuti kembali terdengar.

"Skenario Utama #1 Pembuktian Nilai telah berakhir.
Orang yang selamat di apartemen XXX : 1 orang.
Orang yang selamat : Kim Ji Eun."

"Anda telah membunuh total 40,601 mahluk hidup.
Riwayat pembunuhan : 40,598 bakteri dan 3 nyamuk.
Koin yang anda peroleh berkurang setengah karena membunuh mahluk hidup tak berdaya.
Anda memperoleh 2,030,050 koin."

ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang