~Chapter1

52 26 7
                                        

halo guys selamat siang
bantu vote dan coment yg banyak ya,dan bantu suport aku biar tambah semangat hehe..

bantu follow author dulu ya guys biar enak:)tandain typo2 nyaa:)

selamat membacaa♡

12.04
Aca melangkah memasuki sekolah barunya. Ia tampak terkejut melihat begitu banyak siswa dan siswi yang memandanginya sejak tadi. Tanpa membalas tatapan mereka, Aca langsung mempercepat langkahnya menuju ruang Kepala Sekolah.

"Assalamualaikum, permisi, Bu," ucapnya sambil mengetuk pelan pintu ruangan tersebut.

"Waalaikumussalam. Iya, Nak? Kamu siswa baru, ya? Silakan masuk," jawab sang Kepala Sekolah ramah.

"Iya, Bu," sahut Aca pelan. Ia pun masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi foto-foto, piagam, serta deretan piala yang tertata rapi.

"Ibu sudah membaca semua data diri kamu. Sekarang kamu bisa langsung ke kelas VIII-1, ini seragamnya," ujar beliau sambil menyerahkan setelan lengkap.

"Terima kasih, Bu," jawab Aca, kemudian keluar dari ruangan. Namun sesampainya di luar, ia kebingungan mencari kelas yang dituju. Dengan sedikit ragu, Aca pun menghampiri seorang pria paruh baya yang kebetulan sedang berjalan melewati lorong.

"Maaf, Pak. Saya mau bertanya. Kelas VIII di mana ya, Pak?" tanyanya hati-hati, dalam hati bertanya-tanya, “Kira-kira aku sopan nggak, ya?”

Pria itu tersenyum, "Kamu siswi baru, ya? Kebetulan Bapak juga ngajar di kelas VIII-1. Yuk, ikut Bapak aja."

Mereka pun berjalan bersama menyusuri lorong sekolah yang ramai.

Sesampainya di depan kelas, sang guru membuka pintu.

"Selamat pagi!" sapanya lantang.

"Selamat pagi, Pak!" jawab siswa-siswi serempak, namun pandangan mereka langsung tertuju pada sosok baru di belakang sang guru.

"Wah, siswa baru, nih! Cantik juga, bisa kali ya, hehe."

"Eh, jangan gitu dong! Ini jatah gue, lo kan udah, giliran gue sekarang!"

"Halah, cewek cakep gini harusnya buat gue!"

Komentar-komentar bernada bercanda mulai terdengar, membuat Aca canggung. Tapi sebelum makin menjadi-jadi, sang guru menegur tegas:

"Sudah! Jangan berisik! Ini manusia, bukan barang yang bisa direbut-rebut! Fokus belajar!" bentaknya. "Nak, silakan perkenalkan diri kamu."

Aca mengangguk pelan, lalu melangkah ke depan kelas.

"Hai semua, perkenalkan, nama saya Aca Elmira Fadheela. Panggil saja Aca. Saya siswa pindahan dari SMP 4 Bandung. Sekarang tinggal di sini karena Papa dapat tugas baru. Ada yang mau ditanyakan?"

Seketika, tangan-tangan terangkat.

"Nomor WhatsApp kamu berapa?"

"Kamu suka makanan apa?"

"Tipe cowok kamu gimana?"

Aca hanya bisa tertawa kecil, sementara sang guru langsung menengahi.

"Eh, kalian ini ya! Jangan tanya hal pribadi dong! Aca, silakan duduk di sebelah Danial." ucap guru sambil menunjuk tempat duduk yang kosong.

"Baik, Pak. Terima kasih."

Aca pun berjalan menuju bangkunya. Suasana kelas perlahan kembali tenang, dan pelajaran pun dimulai.

"Oke, anak-anak, buka buku kalian halaman 161. Baca dan pahami baik-baik."

Suasana kelas mulai tenang, hanya suara lembaran buku yang terdengar. Hingga...

"Sttt... sttt... heii!" suara pelan dari belakang memanggil Aca.

Aca menoleh dengan bingung. "Aku?"

"Iya, kamu! Hei, kenalin, aku Alea Askadina Agra. Panggil aja Lea," ujar siswi itu sambil mengulurkan tangan.

Aca menyambutnya dengan senyum tipis. "Aku Aca. Senang berkenalan denganmu."

"Nanti istirahat kita jalan bareng, ya. Aku tunjukin ruang-ruang di sekolah ini. Oke?"

"Hehe, oke, Lea."

Kringggg...

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan waktu istirahat. Lea langsung menghampiri Aca.

"Yuk, Ca! Keliling sekolah."

"Hehe, ayok!"

Mereka berjalan bersama.

"Ini taman utama sekolah, Ca. Di belakang itu taman kedua. Kalau yang itu tangga ke rooftop. Biasanya kalau jam kosong banyak yang nongkrong di sana," jelas Lea sambil menunjuk satu per satu.

Namun langkah Aca tiba-tiba terhenti. Pandangannya terpaku pada seorang laki-laki yang sedang berdiri di tangga menuju rooftop.

"Ca?" Lea menoleh, heran melihat ekspresi Aca yang tiba-tiba kosong.

"Aca? Lo kenapa? Lo sehat?"

Aca tersadar dari lamunannya. "Eh? Iya, nggak apa-apa, kok. Aku sehat." jawabnya cepat dengan nada gugup.

Lea melirik ke arah yang dilihat Aca tadi. "Lo liatin dia, ya?" tanyanya sambil mengarahkan dagunya ke arah laki-laki itu.

"Eh, enggak! Apaan sih kamu!" sangkal Aca. Tapi wajahnya sudah memerah, pipinya terasa panas.

Ya, sepertinya Aca baru saja merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

"dia itu cowo cool disekolah ini ca,banyak siswi yang ngejer2 dia tapi sama dia ga direspon,dia terkenal pinter,cool,ga menye menye,dan yang pasti ootd nya ga perna gagal ca,,gue aja nih ya sempet ngejer2 dia haha dan sekrng elo" ucap lea terbahak bahak

"apa si le engga ya" ujar aca soksok tidak peduli.

"emang lo ga penasaran dia siapa?"
ucap lea "emang dia siapa?" jawab aca "tu kan lo penasaran" ucap lea
"apasi le,udah ah gausah,gapenting juga" ucap aca yang matikutu disitu..

"oke gue kasitau ya,,
dia itu ketua osis disni,selain cakep dia juga mempunyai IQ diatas rata2,nama nya Afkari albyandra kurniawan" dan banyk lagi lah yg dikatakan lea kepada aca..
aca pun hanya menjawab "owh yaudah"..

kringggg..
bel masuk pun kembali terdengar.

"yaudah yok ca kita kelas lagi" ajak lea "yaudah yok"jwban aca sembari melihat sosok laki2 yang berada di tangga tersebut,dan acapun bergumam

"kamu,satu hal yang membuatku menjadi sempura ketika aku mulai mengetahui sedikit tentang mu" ucap acaa.....

bantu coment dan vote ya..heheh




Dia AwanWhere stories live. Discover now