BAB 3

12.2K 62 16
                                    

Sama seperti yang sudah sudah, Tia hanya memalingkan wajahnya lalu tersenyum kepadaku dan melanjutkan langkahnya keluar. Dia meninggalkanku di dalam kamar mandi ini dalam keadaan basah kuyup kedinginan dan menggigil. Selain itu, dari kata katanya sepertinya ia memang akan pergi dari kosan ini yang membuatku cemas jika memang akan ada orang selain dirinya yang masuk ke sini. Dan begitulah, Tia benar benar meninggalkanku di sini dalam keadaan basah, menggigil, terikat, dan tersumpal tidak berdaya. Bahkan aku sendiri ragu bahwa aku bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Kira kira apa yang akan terjadi padaku setelah ini? Dadaku mulai sakit, aku harus lebih mengatur nafasku meskipun dalam keadaan basah seperti ini. Badanku menggigil karena saking dinginnya tubuhku saat ini.

"Mmmmpppffhhhh mmmmppfffhhhh...!!! " Jeritku penuh putus asa berharap ada yang menolongku.

Suaraku bergema di kamar mandimandi dengan jelas. Sayangnya tidak ada tanda tanda orang lain yang berada di sekitarku. Jika pun ada aku juga mungkin tidak akan mendengarnya dari dalam kamar mandi ini.

"Hhhmmfffhh mmmppfffhh nnggfhh..!! " Ku coba untuk menarik kain yang mengikat pergelangan tanganku dengan keran, namun nyatanya tidak membuahkan hasil apapun, kecuali diriku yang jadi tambah kelelahan.

Mataku perih karena air, begitu juga dengan hidungku yang kemasukan beberapa air. Kini bandana di mulutku yang basah benar benar menempel ketat di mulut hingga daguku, andai saja aku bisa melepaskannya, maka setidaknya aku bisa berteriak untuk meminta pertolongan. Tidak, bukan seperti itu, tidak ada jalan lain maupun berandai andai, aku harus melakukannya jika ingin keluar dari situasi ini.

"Mmmppfffhh nnggffhh..., " Aku pun bergerak mendekati bak mandi yang berbentuk persegi.

Memanfaatkan sudut lancipnya, aku menggesek gesekan bandana di mulutku ke bak mandi yang terbuat dari keramik tersebut. Ini menjadi lebih sulit karena bandana yang basah dan masih terikat kencang di tengkuk kepalaku.

"Hhhemmffhh mmppffhh nnggfhhhh..!! " Berulang kali aku maju mundurkan kepalaku untuk melepas bandana hitam ini.

Aku harus lebih cepat, akan sia sia kalau akhirnya aku bisa melepaskan sumpalan ini namun Tia sudah kembali.

"Mmmppffhhh hhmmffhh mmppffhhh...! " Sedikit demi sedikit bandana ini mulai turun hingga menyentuh bibirku.

Bagus ini berhasil, sisanya ialah berpacu dengan waktu dan tubuhku yang mulai lemas karena kedinginan ini.

"Mmmmppfffhh hhhmmffhhhhh...!! " Lalu akhirnya aku berhasil menarik bandana ini hingga lepas dari daguku.

Kini sisanya tinggal melepas kain yang menyumpal di dalam mulutku ini. Sayangnya bandana ini benar benar memenuhi seisi mulutku dengan kencang, bahkan lidahku sulit ku gunakan untuk mendorong bandana ini keluar. Aku pun mencoba menggunakan pemutar keran untuk mengeluarkannya. Pertama tama aku perlu berjongkok untuk mencapai pemutar keran air ini. Namun baru saja aku ingin beranjak, tiba tiba terdengar suara motor yang kedengarannya berhenti di halaman kos kosan ini. Suara motor pria yang jelas berbeda dengan motor matic yang biasanya Tia gunakan. Hanya ada dua kemungkinan, yaitu orang tersebut benar benar orang asing yang punya urusan di kosan ini atau itu adalah motor Yuna, satu satunya penghuni kos kosan yang menggunakan motor sport seperti lelaki.

"Mmmggfffhhh mmmhhhfff mmmppffhhh...!! " Aku pun mempercepat usahaku untuk menarik sumpalan yang memenuhi mulutku ini.

Adrenalinku menjadi semakin meningkat, jantungku berdegup sangat kencangkencang ketika entah bagaimana bisa setelah barusan suara motor berhenti di depan, kini langkah kaki mulai terdengat menuju ke arah kamar mandi.

"Hhhmmppfffhhh nnnmmppfffhhh...!! " Jeritku dari balik sumpalanku ketika suara langkah kaki tersebut semakin dekat.

Dengan keras aku masih mencoba terus menarik bandana tebal yang memenuhi mulutku ini. Beberapa bagian sudah mulai bisa keluar dari bibirku, hanya saja yang lainnya masih tertahan dan perlu usaha lebih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hobi TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang