🍃Menerima kenyataan?🍃

791 108 16
                                    

Indonesia membuka mata nya di saat sudah pagi, lalu ia kaget baru buka mata malah langsung lihat wajahnya Denmark dalam keadaan dekat

'Pasti anak ini sengaja nunggu gue sampai tidur, baru dia ikutan tidur demi dekatin gue' batin Indonesia kesal lalu ia memperhatikan wajahnya Denmark

Wajahnya Denmark harus ia akui ganteng sekali, kalau di masa nya udah jadi aktor atau artis tertampan memiliki rahang yang tegas, hidung yang mancung, alis kening yang tebal keliatan tegas, dan model rambut yang sungguh mendukung

'Wajahnya bersih... Padahal di masa sekarang mereka tidak pakai sabun cuci muka, skincare, dan maskeran' batin Indonesia memperhatikan setiap inci kulit wajah Denmark keliatan tidak berpori-pori

Dirinya dulu sampai rela beli skincare supaya mengecilkan pori-pori, jerawat, dan lain-lain

Denmark membuka mata secara perlahan melihat Indonesia sementara menatap ke arahnya, Indonesia kaget karena Denmark sudah bangun buru-buru memalingkan muka nya

Denmark tertawa kecil melihat tingkah Indonesia "Pagi indo"

Indonesia buru-buru bangun "Pagi juga, dasar pemalas bangun pagi"

Denmark segera posisi duduk lalu mengangguk kepalanya, diri nya memperhatikan Indonesia keliatan ingin keluar

"Mau kemana indo?"

"Jelas-jelas mandi lah" Indonesia segera pergi meninggalkan Denmark dirinya cukup malu karena ketahuan memperhatikan nya

"Kok Indo menghindari saya? Apakah saya ada salah?" Gumam Denmark bertanya-tanya kepada dirinya walaupun agak sedih

.

.

.

.

Indonesia saat berniat keluar tiba-tiba ia mendengar suara seseorang sengaja berbatuk, saat ia melirik ternyata Islandia

"Selamat ya, sudah mendapatkan hati kakak saya" ujar Islandia tampak tidak menyukainya

Indonesia kebingungan mendengar nada bicara nya Islandia "Kamu keliatan tidak menyukainya"

"Jelas-jelas tidak! Masa rival saya gak lama lagi akan menjadi bagian keluarga saya?!? Wajah saya harus taru dimana kalau kamu sudah resmi" ujar Islandia menggunakan nada tinggi meluapkan kekesalannya

Indonesia hanya diam rasanya ingin ia tertawa mendengar hal itu 'Gue rival ama nya? Anjer ngakak gue di tahun gue saja gak ada nama nya rival lah ini'

"Begitu ya, itu bukan urusan saya sih lagian saya tidak menganggap kamu rival, serta kamu harus banyak belajar" Indonesia baru saja berniat pergi namun Islandia menahannya

"Maksudnya saya ini masih lemah?!? Mentang-mentang kamu lebih banyak tau dari saya, kamu tidak tau seberapa berusaha nya saya"

Indonesia hanya menengok ke Islandia keliatan tenang "Begitu juga dengan saya, kamu tidak tau seberapa berusaha saya sampai di detik ini penuh dengan tantangan, tangisan, emosian, stres, dan depresi"

Islandia terdiam mendengar itu "Maksudnya?"

"Kamu tidak tau kehidupan saya, wajar saya lebih banyak tau di bandingkan kamu. Saya sudah belajar sejak saya SD, mengejar pendidikan sampai di kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana, serta menyelesaikan studi mencapai S3. Tapi saya masih belajar walaupun saya sudah menjadi ilmuwan terkenal berakhir nasib di sini"

Islandia kebingungan mendengar hal itu, dirinya sulit untuk paham dari setiap kata Indonesia ucapkan

'SD? Kuliah? Sarjana? Ilmuwan? Apa itu semua' batin Islandia

3506 YEARS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang