Niko dan Patricia pun berangkat untuk berbulan madu. Patricia dibawa oleh Niko ke sebuah pulau kecil dengan pemandangan pantai yang indah. Niko berharap dengan berada di sini Patricia dapat membuang jauh-jauh semua kesedihannya.
Di pulau ini Niko telah memesan sebuah bungalow untuk tempat tinggal mereka di sana. Bungalow tersebut terlihat sangat cantik dari luar. Patricia pun tidak dapat menahan kekagumannya, namun ia tidak menunjukkan perasaannya itu kepada Niko. Begitu pula saat ia memasuki bungalow itu. Patricia berdecak kagum dengan interior bungalow tersebut. Rasanya begitu tenang dan nyaman, ditambah lagi dengan pemandangan indah yang tersaji tatkala Patricia memandang keluar melalui jendela kamarnya. Pemandangan itu langsung mengarah ke laut biru yang sangat indah.
Dalam hatinya Patricia merasa gembira dengan tempat ini, tapi tetap saja luka dihatinya masih belum terobati. Ia masih merasakan kecewa yang mendalam karena ia dipaksa menikah dengan orang yang baru ia kenal dan tidak ia cintai.
Namun, setelah beberapa hari mereka lalui bersama di pulau tersebut, akhirnya perasaan sedih dan kecewa dalam diri Patricia mulai terkikis sedikit demi sedikit. Perasaan tersebut mulai terkikis oleh kesabaran, kebaikan, ketabahan dan ketulusan Niko. Lima hari bersama dengan Niko di pulau ini membuat Patricia lebih mengenal sosok suaminya itu. Meskipun Patricia bersikap dingin kepadanya, tapi Niko tetap bersabar dan menanggapinya dengan tenang. Niko tidak pernah marah dan selalu terlihat ceria. Hal itu pula yang terkadang menular ke diri Patricia dan sesekali membuatnya tersenyum.
Sayangnya hari ini adalah hari terakhir mereka berada di sini karena keesokan harinya mereka sudah harus kembali pulang. Oleh karena itu pada sore harinya Niko memutuskan untuk mengajak Patricia jalan-jalan di pantai. Niko telah menyiapkan sebuah bikini dan outer berwarna putih.
"Cia, ini aku sudah siapkan bikini buat kamu. Aku yakin kamu akan terlihat menawan," ucapnya sambil tersenyum. "Kamu ganti dulu yah, aku tunggu di luar."
Begitulah Niko, ia begitu memperhatikan Patricia dan dia begitu menghormati Patricia. Niko berusaha untuk menunggu Patricia membuka hatinya. Selama penantian itu Niko pun berusaha untuk menahan diri. Meskipun Patricia itu istrinya, tapi ia belum pernah sekalipun melihat istrinya telanjang. Mereka juga belum pernah berciuman, apalagi bercinta. Bagi Niko hal itu tidak penting karena yang terpenting baginya adalah Patricia dapat membuka pintu hatinya dan mengizinkan Niko menjadi bagian dalam hidupnya.
Sementara itu Patricia memandangi bikini yang tergeletak di atas ranjang lengkap dengan outer panjang berwarna putih. Dalam hatinya ia masih menimang-nimang. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk mengenakannya. Bukan untuk memuaskan keinginan Niko, melainkan karena ia menghormati dan menghargai apa yang sudah Niko lakukan selama ini. Patricia bisa merasakan bahwa Niko tidak pernah satu kalipun melewati garis batas yang secara tak kasat mata telah dibangun oleh dirinya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Patricia keluar. Nico berdecak kagum melihat Patricia mengenakan bikini berwarna biru hijau yang dibalut dengan outer putih selutut. Patricia terlihat begitu seksi dan anggun. "Memang ga salah aku memilih ini," ucap Niko dalam hatinya memuji seleranya sendiri.
"Om! Jangan liatin Cia kaya gitu!" Patricia terlihat kesal karena ia merasa tidak nyaman ditelanjangi seperti itu oleh tatapan Niko.
***Cut***
Sabar yah Nik... udah nikah masih 'Om-om' aja... jangan nyerah...
Lanjutan ceritanya bisa dilihat di karyakarsa yah Sobat Penaput (Link ada di bawah)
https://karyakarsa.com/penaputihproject101/daddy-issues-season-2-ch3-ch5Untuk kalian yang mau baca cerita Hot lainnya juga bisa langsung ke sini yah...
https://karyakarsa.com/penaputihproject101Tentang mertua? ADA
Tentang anak kampus yang barus ospek? ADA
Tentang anak tetangga? ADA
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Issues
Romance"Papah kenapa diem aja?" Suara Patricia memecahkan keheningan. "Tadi katanya papah suka, papah barusan bohong yah?" "Ngga kok, papah ga bohong." "Klo gitu jangan cuma diem aja ngeliatin Cia kaya gitu, Cia kan malu. Papah boleh ngapain aja kok. Bukan...