Tank 127

130 12 3
                                    

Malam pesta seks itu datang kembali, seperti sebelumnya Frederick dengan cepat  memilih Juwita dan segera membawa ke ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pesta seks itu datang kembali, seperti sebelumnya Frederick dengan cepat  memilih Juwita dan segera membawa ke ruangannya.

Juwita terduduk diujung ranjang, sedangkan Frederick kini tengah membuka laci dimejanya. Ia mengeluarkan sebuah buku lagi dan membawanya duduk disamping Juwita.

Juwita tersenyum semangat, entah pelajaran atau ilmu baru apalagi yang akan Frederick ajarkan padanya.

Sebelum membuka tersebut Frederick mengelus sampulnya yang berwarna coklat tua.

"Hmm sebenarnya ini bukan buku materi tapi—"

Frederick menatap Juwita yang sudah tak sabar dengan buku tersebut.

"Sebenarnya ini adalah buku catatanku bersama teman-temanku, teman kru tank ku, Tank 127"

"Apakah kau ingin mendengarnya?" Tanyanya, dengan cepat Juwita mengangguk.

Hal apapun yang Frederick bicarakan selalu membuat Juwita senang mendengarkannya. Apalagi ketika Frederick menceritakan bagaimana keindahan negera Netherland, Juwita selalu antusias mendengarkannya.

Frederick pun membuka buku catatan tersebut, halaman pertama terdapat foto dengan lima orang berseragam.

***

Cahaya Sang surya mulai bersinar dari arah timur,meredakan pasca peperangan yang panas dan gelap.

Diikuti muncul sosok seseorang yang menunggangi kuda berjalan kearah barat mendekati tempat dimana mayat yang sudah berserakan dimana-dimana, kuda-kuda yang gagah mati karena tembakan dan ledakan bom, tank-tank yang sudah tak berfungsi karena sang tuan mati dalam peperangan.

Asap-asap masih beriuh tertiup angin juga sisa- sisa api yang masih menyala menyisakan sisa pembakaran entah oleh bom atau granat.

Kuda itu terus berjalan mengikuti titah sang tuan yang masih duduk dipunggungnya, menginjakan tanah yang panas dan becek akibat darah dari mayat yang sudah bercampur dengan tanah.

Ia terus berjalan menyusuri melewati mayat demi mayat, tank demi tank. Ia menyadari sepertinya tak ada lagi makhluk hidup yang masih bernafas tersisa disana.

Tanpa diduga dan disadari saat ia melenggang berjalan dengan santai melewati tank yang bertulisan 127.

Ada seseorang yang menariknya membuat ia tersungkur jatuh dari kudanya, seseorang muncul yang bergerak secara tiba-tiba dibalik tank itu, menyerang dan menusuk beberpa kali si penunggang kuda tersebut secara terus-menerus, hingga ia tak bernafas lagi.

Setelah menyadari jika sosok musuhnya tak bernyawa lagi, ia membuka tali pada kuda milik musuhnya itu dan melepaskan dan membebaskan kuda itu agar tak bertuan lagi. Kuda itu lari berjalan menjauh dari tempat tersebut.

Dibalik itu Yohanes yang sedang membetulkan tank, karena tank itu mengalami kerusakan menyadari jika Frederick sudah masuk kembali kedalam tank.

"Kau sudah membunuhnya?"

GADIS PRIBUMI | KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang