" hahhh, kenapa sih tiap hari ada aja yang bikin gw kesel" dumel Amara sambil memainkan handphone nya
"ah iya, gw msh blm tau nama dia"gumam Amara sambil menidurkan tubuhnya di atas kasur
lalu membuka kontak bernama 'Karin' teman kecilnya"arka barsean"
"bagus" gumam Amara yg tdk sadar ia mengangkat sudut bbr nya sedikit
lalu menaruh hp nya di atas nakas di sebelah kasurnya
"see you next night"
cup
wanita itu mencium ibu jari bagian depannya sendiri dengan senyuman yang mengembang, lalu setelah itu ia tempel kan ke dahinya, dan bersiap untuk menyambut mimpi
hal itu menjadi rutinitasnya sebelum tidur, almarhum ibunya selalu mengajarkannya seperti itu, dan ia berkata'kita harus tidur dngn keadaan senang, klo udh gitu, mimpi kita bakal indah'
'seberat apapun hidup, senyum sebelum tidur, bakal buat masalah itu bakal cepet berlalu, sampai pagi dateng'
'ciuman dr bibir ke dahi ini, tanda kita sayang sama diri kita sendiri'
'jangan pernah benci sama diri sendiri cuma karena kesalahan'
itu yang selalu Amara ingat dari mendiang ibunya, walaupun ia masih mempunyai ayah yang baik, tetap saja...tidak akan ada yg bisa mengganti peran seorang ibu.
06.30
"ayahhh amara berangkat dlu yaa" ucap wanita itu sembari menggendong tas nya setelah memasukan bekal makanannya ke tas sekolahnya
"hati-hati ra, kalo nyebrang tunggu orang lain, jangan maksain klo gabisa nyebrang" omel Cloe, ayah dari wanita tersebut sembari mengoleskan selai blueberry ke atas roti tawar nya
"iyaaaa bawel" kekeh amara lalu mecium sebelh pipi ayahnya dr arah belakang skls
"bye ayahhhh" riang Amara sembari keluar dari rumahnya, lalu mengambil sepedah berwarna putih yang sering ia naiki untuk pergi ke sekolah setiap harinya
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARANTH
Teen Fictionpria dengan segala kesempuraannya, dimulai dari kepintarannya, ke aktif-annya di dalam olahraga, bahkan musik bukan semata-mata hanya sebuah hobinya, melainkan sebagai prestasi, namun siapa sangka? ia tumbuh di keluarga yang jauh dari kata harmonis...