(5)Tamu Acheh

107 3 0
                                    


              Setelah lama berfikir, Melaka akhirnya memutuskan untuk melawat satu tempat yang jarang sekali dia kunjungi....

"Baiklah, baik aku jumpa dia dulu... Klau betullah apa yang aku fikirkan selama ni... " ujarnya lalu membuka teleportasi secara diam -diam tanpa diketahui saudaranya...

Di sebuah mansion yang tidak kalah besarnya dengan tempat Melaka tinggal bersama saudaranya, Melaka sudah berada di muka pintu mansion itu lalu mengetuk pintu tiga kali dan memberi salam terlebih dahulu...

"Assalamualaikum... "

"Waalaikumussalam... "Jawab penghuni rumah mansion itu lalu membuka pintu melihat siapa yang datang....

"Eh Melaka? apa yang kau buat kat sini? " tanya Acheh hairan kerana Melaka jarang sekali singgah ke tempatnya kecuali diseret oleh saudaranya...

"Bagaimana khabar mu sekarang? " tanya Melaka dengan menanya khabar

"Baik saja, ada apa? Ada masalah? Tumben kau datang sendiri ke sini, biasanya gak gitu..." tanya Acheh, Melaka hanya mampu tersenyum tipis mendengarnya kerana benar juga apa yang dikatakan Acheh padanya...

"Apa aku boleh masuk? " tanya Melaka

"Ah lupa aku, silakan... " ucap Acheh menyilakan Melaka untuk masuk ke dalam...

"Tunggu sebentarnya,aku ambilkan teh untukmu di dapur..." ujar Acheh lalu pergi ke dapur menyediakan makanan ringan untuk tetamu...

Melaka duduk di sofa sambil menunggu Acheh menjamunya, matanya meliar ke sana sini seperti tengah mencari sesuatu, kepalanya juga menoleh ke kanan dan kiri....

Acheh meletakkan teh serta kuih-muih tradisional di atas meja kecil di depan Melaka...

"Kau cari apa? Dari tadi aku lihat matamu gak bisa duduk diam... " tanya Acheh

"Di mana Riau? "tanya Melaka

"Oh kau mencari Riau,Riau pergi dengan Bandung sama Jakarta, kata mereka mahu ke pasar...Mereka pulang agak malam sedikit sih...Memangnya ada apa Melaka kau mencarinya??? " tanya Acheh

"Tidak ada cuma menanyakannya je... " ujar Melaka tenang lalu meminum teh yang dihidangkan oleh Acheh padanya...

"Masih gak berubah ternyata... " bisik Acheh melihat gaya minum sederhana Melaka, nampak sederhana tapi elegan bersamaan...

Setelah minum setengah, Melaka meletakkan cawan yang mengandungi teh itu je meja kecil semula yang berada di depannya...Lalu cuba untuk membuka pembicaraan dahulu....

"Aku tak tahu ni firasat aku atau tak tapi.... " Melaka sengaja tak melanjutkan kata-katanya lalu raut wajahnya bertukar menjadi sangat serius

"Mereka kembali... "Ucap Melaka dengan nada berat dan menekan setiap perkataannya

"Mereka?"tanya Acheh dengan raut wajah bingung, otaknya Acheh loading seketika, tak lama lepas tu dia mula faham apa yang diingin disampaikan Melaka padanya...

"Jangan jangan, ga mungkin kan?! " tanya Acheh mula cemas, Melaka menggangukkan kepalanya tanda benar apa yang difikirkannya...

"Jadi, apa yang harus kita lakukan? " tanya Acheh yang sudah siap mendengar ...

"Tidak ada, aku juga masih memikirkan strategi tapi aku perlukan bantuan kau.... " ucap Melaka

"Bantuan apa yang kau mau? " tanya Acheh

"Aku tak mau peristiwa itu berulang lagi, jadi... Aku harap kau boleh pertahanankan saudara mu... Akan sangat berbahaya jika saudara mu juga turut terancam kali ni... " ujar Melaka

IT'S THAT REALLY YOU MALAYSIA?slow updateWhere stories live. Discover now