Nasib yang sama!

536 3 0
                                    

Brian Grazie Bramantyo, seorang lelaki muda yang memiliki kehidupan bisa di bilang sempurna, lelaki jangkung, dengan kulit putih, berumur 26thn, kenapa di bilang sempurna? Karena di usianya yang masih terbilang muda Brian, sudah menjadi dosen, dan memiliki sebuah racikan usaha untuk di masa depan nanti.

Brian, terlahir di keluarga Zie-tio, keluarga yang memiliki aset paling banyak, dan paling kaya dari keluarga Land, kedua keluarga itu selalu jadi pesaing dalam bisnis tak heran keduanya kini jadi musuh karena saingan bisnis mereka.

Brian, hidup di dalam keluarga yang menurutnya sangatlah toxic, walaupun keluarga ternama, terkenal, namun bagi dia keluarga itu sangatlah buruk! Tak asing juga dengan nama Zie-tio, orang-orang di luar sana selalu menjunjung tinggi keluarga itu.

Dan kedua keluarga itu selalu di segani, namun di dalamnya terdapat keluarga dengan sifa dan prilaku buruk pada keluarganya sendiri dan orang-orang tidak tau akan hal itu.

Brian, selalu di anggap anak haram oleh keluarganya lantaran kepergian ibunya, yang sudah tiada saat melahirkannya, konon katanya saat sang ibu, mengandung dirinya... Sempat ibunya ingin menggugurkan dirinya.

Namun Brian, menanggapi tak menanggapi perkataan itu, karena kata-kata itu keluar dari paman, bibinya, serta keluarganya yang lain, namun perkataan itu bukan keluar dari mulut sang ayah.

Entahlah Brian, pun tidak mengerti? Mengapa dia, sangat di benci oleh keluarganya sendiri, di usir dari rumah sehingga dia harus mandiri, selalu di cap anak haram oleh saudaranya yang lain.

Tetapi dengan dirinya hidup sendiri dia jadi tau keahlian apa yang akan dia kembangkan nantinya di masa depan, maka dari itu dia memiliki prinsip tak ingin berteman dengan siapapun, dan tak ingin mencintai wanita manapun sebelum dia sukses, dan meraih impiannya.

Namun tuhan malah mengirimkan Salsa, gadis cantik dengan sejuta tingkah yang membuat Brian, kesal. Berotak mesum, si gadis liar, selalu manja, dan tak heran selalu membuat Brian, marah bahkan naik darah.

Brian, termenung bengong di mejanya menatap kosong kedepan di mana saat ini Salsa, sedang menulis pelajaran yang di berikan olehnya beberapa menit lalu.

"Sa, aku rasa dari tadi pak Brian, terus menatap kamu tuh?" bisik Anita, pada sahabatnya yang saat ini sedang fokus menulis.

"Ya udah biarin aja. Mungkin dia, terpesona sama aku. Atau mungkin dia, udah mulai sadar kalau aku, ini cantik." jawab Salsa, matanya tak dia alihkan dari buku.

"Ke pedean jadi orang.tapi tatapan itu bukan tatapan kagum, itu tatapan tajam plus horor." ucap Anita, yang memang memperhatikan tatapan Brian, kepada Salsa, sejak tadi.

Salsa, mengangkatkan kepalanya dan langsung menatap Brian, di depan sana yang memang menatapnya tajam. Gadis itu bingung, dengan tatapan tajam Brian, saat ini.

"Kenapa menatapnya gitu amat?" heran Salsa, menghindari tatapan Brian.

"Kan aku, bilang apa? Serem tau. Gantengnya jadi ilang kalo udah natap kaya gitu." ngeri Anita.

"Tetep aja sih bagi aku mah dia ganteng, hot, sexy, akhh pokonya cinta mati aku sama bpak dosen satu ini."

"Gila kamu." cibir Anita, menekankan pulpennya ke kening Salsa.

"Sakit. Ini masih luka." protes Salsa.

"Maaf maaf." cicit Anita.

"Aku, emang udah tergila-gila sama dosen ganteng ini! Sampai gilanya aku, mencintai dia, hingga aku, takut kalo dia pergi dari hidup aku." ujar Salsa, kembali menatap Brian, yang tak lagi menatap dirinya.

"Week lebay!" ejek Anita.

__________

Semenjak saling tatap di kampus sampai sekarang Salsa, tidak lagi melihat wujud Brian, entah kemana perginya? Hilang begitu saja. Atau mungkin lelaki itu sudah pulang lebih awal? Padahal Salsa, ingin sekali pulang bareng dengan Brian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❌Si Gadis Liar❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang