Bpak Mikikku!

1.4K 6 0
                                    

Istirahat sudah tiba Salsa, dengan girangnya berlari keluar kls berniat ingin ke kantin karena perutnya sudah meronta-ronta minta di isi sejak pelajaran ke2 di mulai.

Namun langkah kakinya berhenti kala matanya melihat Brian, sedang berbincang dengan seorang dosen cantik, sambil tertawa bahagia.

Melihat Brian, begitu bahagia dengan tawanya yang lebar membuat Salsa, seakan iri melihatnya, jika sedang bersama wanita lain Brian, begitu bahagia. Namun jika itu bersama dengannya. Brian, tidak mungkin sampai tertawa seperti itu.

"Bukannya dia orang yang gak suka di deketin ya? Katanya pak Brian, juga gak suka wanita? Kok itu ketawa-ketawa? Giliran sama aku, aja cemberut mulu." gerutu Salsa, entah kenapa melihat pemandangan itu membuat hatinya kesal.

Padahal jika di pikir pertemuan dan kebersamaan dirinya dengan Brian, baru 3hari tetapi entah kenapa ada perasaan hangat jika bersama dengan Brian, apalagi terus menempel pada peria itu. Sangatlah nyaman dan seakan tidak mau lepas dari Brian.

Gadis itu tak menghiraukan, dia terus saja berjalan santai sampai dia melewati Brian, dan Aura, yang sedang asik mengobrol. Tatapan Salsa, begitu tajam menatap Brian, serta Aura, seolah memperlihatkan jika dia tidak suka dengan kedekatan keduanya.

"Menyebalkan! Ish, gak boleh. pak Brian, gak boleh di dapetin sama siapapun! Harus sama aku aja." gerutunya kesal menghentikan langkahnya saat 2langkah jauh dari dua sejoli itu.

Salsa, kembali berjalan mundur mendekati Aura, dan Brian, lalu berdiri di samping Brian, membuat lelaki itu jadi tidak enak hati karena takut Salsa, berbuat semaunya.

"Bpak, temenin aku ke kantin yuk?" ajak Salsa, memandang kagum wajah Brian.

Sementara Aura, yang melihat anak murid Brian, hanya memandang bingung karena terlihat keduanya seperti sangat dekat.

"Kok sama saya? Sendiri kan bisa." tolak Brian.

"Ada pelajaran bpak yang tidak aku, mengerti. Mari pak, ke kantin." ajak kembali Salsa, sambil menarik paksa lengan Brian.

"Yasudah kalo begitu, saya permisi." pamit Aura, dengan senyuman manis membuat Brian, tak enak hati.

"Salsa, apa yang kamu lakukan?" tanya Brian, dengan sura dalam namun menekan. Setelah Aura, pergi dari hadapan mereka berdua.

Salsa, tidak menjawab pertanyaan dari Brian, yang ada dia malah menarik paksa lelaki itu ke koridor sepi tanpa adanya seorangpun kecuali mereka ber2.

Salsa, memepetkan tubuh Brian, ke tembok dengan kedua tangan Salsa, yang melingkar di pinggang Brian, lalu bergelayut manja membuat Brian, menunduk aneh menatap Salsa, yang memang pendek.

"Apa-apan ini? Nanti ada siswa yang liat." protes Brian.

"Mulai dari detik ini aku, resmikan hatiku untuk bpak, dan akan aku, kejar sampai bpak saya miliki seutuhnya!" ucap Salsa, menengok ke atas menatap kedua bola mata tajam Brian.

"Jangan mimpi kamu!" ucapan tajam itu seakan jadi jawaban penolakan mentah dari Brian.

"Dari harapan akan menjadi kenyataan, dari impian akan terwujud, tidak apa-apa sekarang bpak, tidak menyukai aku, tapi nanti pasti bpak, bakal cinta sama aku." jelas Salsa, tangannya mengelus lembut dada bidang Brian.

"Hentikan Salsa, nanti ada murid yang liat kita. Dan satu, buang harapan kamu itu, karena kamu, bukan tipe cewek yang saya suka."

Salsa, hanya tersenyum miring seolah-olah mengejek jawaban Brian, barusan. Namun kedua tangannya semakin mempererat pelukannya, membuat Brian, pengap.

"Lepaskan saya." pinta Brian.

"Jangan terlalu membenci saya pak, nanti jatuh cinta baru tau rasa! Intinya saya akan tetap berharap, dan akan tetap mengejar bpak, sampai dapat." menohok Salsa, menarik lengan Brian, sehingga lelaki itu menunduk lalu mencium bibir Brian, kemudian pergi setelahnya.

❌Si Gadis Liar❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang