LIMA

159 18 0
                                    

Happy reading semua...
Jangan lupa vote dan coment ya...

"Untuk apa kau ke panti asuhan ini?."tanya Mingi kepada San yang kini melangkahkan kakinya memasuki panti asuhan.

"Dan, untuk apa kau mengikuti ku kemari?."dan San kembali bertanya kepada Mingi.

Sebenarnya San sudah tau kenapa Mingi mengikuti dirinya, karna Mingi ingin lebih lama berdekatan dengan sekertaris nya.

"Tuan Choi seperti tidak tau saja."ucap Sua dari belakang dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang CEO Song itu.

"San, bukannya ini panti asuhan yang kemarin kau kunjungi?."

"Ya benar, kemarin kau juga ikut bukan? Apa kau tidak merasa kalau panti asuhan ini sedikit janggal?."

"Aku merasakan, kukira hanya aku yang merasakannya ternyata kau juga. Tapi aku yakin bukan itu tujuan utama mu mendatangi panti asuhan ini lagi."

"Ya memang bukan, aku akan mengadopsi seorang anak."

"Oh kau akan mengadopsi anak."

"TUNGGU TUAN!!."teriak Sua yang sadar dengan perkataan yang dilontarkan oleh San, tidak hanya Sua, Mingi dan Yunho pun akhirnya sadar dengan perkataan San.

"Tuan Choi tidak salah? Apalagi anda belum meminta izin kepada Tuan Kim."ucap Yunho untuk memastikan.

"San sungguh kau-

"Ck aku bersungguh-sungguh Song, itu juga salah satu agar aku mendapatkan seseorang yang sudah menarik perhatianku, itu juga agar aku mendapat banyak bukti kalau panti asuhan ini tidak baik."

"Tapi tidak dengan cara kau mengadopsi seorang anak San, kau tau bukan pekerjaan kita berbahaya dan sedang tidak baik-baik saja untuk saat ini."ucap Mingi agar San mau merubah keputusannya agar tidak mengadopsi seorang anak.

"Tidak, aku sudah yakin dengan keputusan ku ini."balas San dengan dingin dan melanjutkan langkahnya untuk memasuki panti asuhan.

Mingi yang lihat itu langsung menyusulnya begitu pun dengan dua sekertaris yang masih setia mengikuti tuan CEO mereka.

'memangnya pekerjaan berbahaya apa yang tuan Choi dan tuan Song kerjakan?.'

.
.
.
.

Bisa mereka lihat kini keadaan panti asuhan yang sangat ramai karna semua anak-anak kini tengah asik bermain.

"Ah Selamat datang tuan Choi dan tuan Song, ada yang bisa saya bantu?."tawar seorang wanita paruh baya sambil tersenyum kepada mereka.

Mendengar itu Mingi langsung berdecak sebal, San hanya melirik sebentar ke arah wanita paruh baya itu dan mengedarkan pandangannya karna ia mencari seseorang.

Merasa diacuhkan, wanita itu dengan perlahan berjalan mundur dan kembali bergabung dengan anak-anak.

"Kalian akan ikut dengan ku atau tetap disini?."tanya San kepada tiga orang yang mengikutinya sejak tadi.

"Maaf tuan Choi, saya ikut dengan anda karna mengingat anda akan mengadopsi seorang anak."jawab Yunho dengan senyum manisnya dan selama itu Mingi setia memperhatikan intens.

"Baiklah kalau begitu kita bertiga ikut dengan kau saja."

Setelah berkata seperti itu San langsung memimpin jalan untuk mencari seorang anak yang akan ia adopsi.

"San, anak yang akan kau adopsi itu perempuan atau laki-laki?."

Mingi bertanya dan hanya mendapatkan senyum manis dari San.

"Kau akan tau sendiri ketika melihatnya langsung Song, dan aku yakin kau pasti langsung menyukainya."setelah itu San langsung menghampiri seorang anak kecil yang tengah berjongkok sedang memainkan sebuah mobil-mobilan.

Saat San sudah mendekat, ia berjongkok dihadapan anak kecil itu yang kini tengah memperhatikannya.

"Hey."sapa San dengan lembut tidak lupa memberikan senyuman manisnya yang membuat dimpel dikedua pipinya terlihat.

"Eung? Paman capa?."tanya anak kecil itu yang kini memiringkan kepalanya ke kanan oh dan jangan lupakan kedua bola matanya bulat nya yang mengedip beberapa kali dan itu terlihat sangat menggemaskan.

Keempat orang dewasa yang memperlihatkan anak kecil itu mati-matian menahan rasa gemas kepadanya.

'arrgh kenapa dia sangat menggemaskan sekali?!!!!'

'aku harus mempunyai satu yang seperti itu.'

'sepertinya aku harus membuat nya bersama yunho.'

'aku ingin memilikinya, tetapi pasangan pun aku tidak ada.'

"Perkenalkan nama paman Choi San, paman akan mengadopsi mu, kau mau bukan?."tanya San dengan hati-hati karna takut anak kecil itu akan ketakutan.

"Wah benalka? Paman benal-benal akan membawa lain? Em pelkenalkan nama ku lain."tanya anak kecil itu yang kini menyebutkan dirinya sebagai lain/rain?

"Eum paman benar-benar akan membawa mu."

Dan seketika anak kecil itu langsung bangkit dari jongkoknya dan langsung memeluk San dengan erat, ia juga langsung menenggelamkan wajahnya di leher San.

San yang mendapat perilaku seperti itu dengan sigap ia membalas pelukan anak kecil itu tak kalah erat, San juga samar-samar mendengar isakan kecil dari anak kecil yang kini memeluk lehernya erat.

"Hey kenapa? Kenapa menangis?."tanya Mingi yang kini sudah ikut berjongkok disamping San, ia juga mengelus surai anak kecil itu agar lebih tenang.

Lama mereka tak mendapat jawaban akhirnya San memutuskan untuk menggendongnya dan membawanya masuk kedalam panti dan menemui kepala pantai asuhan ini untuk mengurus dokumen pengadopsian.

.
.
.
.
.

"Hah syukurlah kalau Rain dibawa pergi dari sini."

"Semoga saja ia mendapat banyak kasih sayang."







TBC



Haiiii im back.....

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE, GRATIS KOK GA BAYAR
BIAR TAMBAH SEMANGAT BUAT UPDATE

KALO DI CHAPTER 5 INI UDAH ADA 30 VOTE AKU BAKAL LANGSUNG UPDATE
Terimakasih buat yang udah baca dan vote♡

My Destiny || ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang