Peringatan!
Long Chapter, setiap chapter berisi lebih dari 2000 kata. Kesalahan kata atau tanda baca banyak terjadi.
Terimakasih
Selamat membaca...
***20 November
Chanyeol tengah merapihkan lembar kerja siswanya itu lalu tersenyum pada Kyungsoo yang kini duduk disampingnya.
"Bagaimana kandunganmu?."
"Baik, belum terasa apapun mungkin karena baru satu bulan dia disana."
Chanyeol sedikit mengelus perut ratanya dari luar kemeja putih yang ia kenakan, kandungannya sudah hampir lima Minggu ya sebulan lebih sedikit membuat ia belum merasakan apapun bahkan perubahan pada perutnya belum terlihat sama sekali juga kebiasaan mual itu sudah hilang entah bagaimana setelah ia memberi tahu Kris.
Kyungsoo hanya tersenyum mengusap pundak sahabatnya itu lalu meminum kopinya kembali tak melanjutkan topik yang membuat Chanyeol kepikiran, setelah overthinking tentang Kris sekarang anak itu berfikir negatif tentang kandungan yang tak terasa apapun.
"Setelah ini kau langsung pulang."
Chanyeol menatap layar ponselnya sudah hampir jam enam sore ia menatap kyungsoo lalu mengangguk merapihkan tasnya lalu bangkit dan pamit pergi lebih dulu saat melihat Baekhyun yang sudah menunggu didepan tersenyum pada pria itu lalu meninggalkan keduanya.
Saat sedang menunggu lampu hijau, Chanyeol memeriksa ponselnya ada dua pesan baru dari Kris, dengan cepat ia membuka dan membalas pesan tersebut.
Kris lembur, artinya ia sendiri sampai malam atau lebih buruknya sampai besok pagi bahkan malam besok Kris baru pulang.
Ia melajukan mobilnya, berkendara dengan sedikit perasaan khawatir yang entah muncul dari mana. Sampai akhirnya Chanyeol berhenti di halaman rumahnya keluar dan langsung memasuki rumah itu tanpa perduli.
Membersihkan diri dan sedikit membuka ponsel sebelum ia sibuk dengan masakannya di dapur. Makan malam siap ia duduk dikursi sendiri menatap makanan yang ia masak sebelumnya juga piring kosong dihadapannya ia juga menaru piring disebrang mejanya membuat Chanyeol menunduk sedih dan tak lama ada rasa takut didalam dirinya.
Chanyeol menangis karena rasa takut yang ia tak mengerti, dengan cepat mengambil ponsel miliknya dan menghubungi Kris secara terus menerus. Setelah sepuluh kali panggilan itu tak terjawab akhirnya dipanggil kesebelas Kris mengangkat dengan sedikit nada menahan emosi.
'Chan aku sedang bersama klien.'
'hyung aku takut!.'
'Sayang?.'
'Hyung aku takut, ia tak ada!!!.'
'Shht sayang tenanglah-,....
Maaf bisa kita atur pertemuan ini lain kali, maaf membuat anda tak nyaman juga maaf atas ketidak sopanan saya.-
'Chanyeol, hey sayang dengarkan aku!.'
Sambungan itu terputus, Kris membuang nafasnya kasar, menatap klien dihadapannya juga sekertarisnya sedikit menjelaskan situasi itu membuat tiga orang disana mengangguk memaklumi sikap Kris dan memutuskan untuk membuat janji dilain waktu untuk pembahasan bisnis mereka.
Kris setelah memberikan berkas berisi surat perjanjian bisnis itu pada sekertaris ia langsung pergi begitu saja, mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sedikit ada perasaan khawatir tentang kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code
FantasySemua tentang cerita. Hidup terasa seperti Deja vu yang terus berputar seolah masuk kedalam jebakan lopping tak berujung. Labirin kehidupan apa semenyakitkan ini?. Kebahagiaan itu berulang namun rasa sakit itu terlalu mendalam, terjadi ditanggal yan...