2

146 22 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Drop komen gengs, untuk part ini menurut kalian gimana.

Sama kaya cerita lain, cerita ini juga gak bakal banyak partnya, antara 3-5 part...enjoy yaa



***






Selain bisa diajak bicara, Satoru pikir Utahime ini lucu, setiap kalimat yang keluar dari mulut wanita itu membuat perutnya seperti digelitiki dan ia akan tertawa tanpa melihat kondisi, belum lagi wajah datar Utahime yang kebingungan, itu lebih lucu bagi Satoru.

Setidaknya selama tiga hari ke depan ia tidak mati kutu sendirian di bus.

"Mbak Utahime kok bisa kuliah jauh banget, ke Jogja lagi."

"Bisa lah mas, mas aja bisa ke kota saya padahal dari Jakarta."

Satoru terkikih, ia kemudian menunduk lalu dari bawa kursi tempat ia duduk, ia meraih plastik putih berisi cemilan yang sengaja ia beli, banyak. Utahime sampai kaget.

"Saya beli banyak sebelum naik bus, mbak mau?"

"Selama ditawari, saya gak nolak mas."

Satoru tersenyum, ia membuka plastik tadi sehingga beberapa jajanan langsung terlihat, kepalanya agak mundur saat kepala Utahime maju demi bisa mengintip isinya, tangan wanita itu juga langsung mencari snak yang ia suka, Satoru tidak keberatan, ia juga ikut mencari snak yang ia suka hingga berakhir mengambil satu batang coklat, Utahime nampak mengambil roti dengan satu snak kentang.

"Ini beneran gak papa, mas?" Pandangan Utahime bertemu dengan iris biru Satoru, dan lelaki itu mengangguk.

"Mbak makan semuanya juga, saya gak keberatan."

"Weehhh....saya gak sungkan, loh mas."

Tawa Satoru terdengar dengan tangan yang  membuka bungkusan coklatnya lalu memakannya dengan keluhan nikmat, ia suka hal-hal manis seperti ini, salah satunya yang lagi duduk di samping dia.

"Mbak, mau coba coklat?"

"Gak mas, saya gak terlalu suka, kemanisan menurut saya."

Kening Satoru terangkat, bahunya agak menegak, "Enak kok mbak, pas menurut saya."

"Saya gak bilang gak enak, mas. Yang saya bisa terima itu manis buah, tapi kalau makanan buatan agak susah, tenggorokan saya suka seret."

Satoru mengangguk dengan sudut bibirnya terangkat, "Gak usah makan manis mbak, mbak udah manis soalnya."

Kening Utahime terangkat

"Alhamdulillah kalau gitu."

Kekehan renyah Satoru terdengar lagi, ia nampak menikmati coklat di tangannya juga bagaimana Utahime bisa menerima candaanya dengan baik.

Teman Bus END (local AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang