Aku tidak bisa membunuh!

114 9 4
                                    

Hans mengambil air panas menggunakan ember dan perlahan ia masuk kedalam tank, melalui lubang pelaka atas sesuai yang diperintahkan oleh Yohanes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hans mengambil air panas menggunakan ember dan perlahan ia masuk kedalam tank, melalui lubang pelaka atas sesuai yang diperintahkan oleh Yohanes.

Mata Hans langsung menyapu melihat isi dalam tank untuk pertama kalinya, gelap dan tentunya dipenuhi barang-barang seperti amunisi dan lain-lain, entah jenis apa saja ia benar-benar tidak tahu, bahkan latihanya di barak selama 10 minggu pun rasanya belum cukup untuk ia terjun langsung ke dunia militer sesungguhnya, bahkan ia pun belum tahu bagaimana cara menggunakan senapan sekalipun

Ia pun hanya bisa mengehala nafas pasrah, dan mencoba mulai untuk membersihkan bagian lantainya yang dipenuhi darah kering hingga darah basah. Mata Hans menyipit melihat sebuah gumpalan yang berada dipojokan, ia pun mencoba mengambilnya, begitu terkejutnya saat ia mendapati jika itu adalah potongan bagian tubuh manusia.

Hans langsung keluar dari tank, dan melompat ia langsung mengeluarkan isi perutnya yang ia sudah tahan sejak tadi.

Yohanes terkekeh saat melihat keadaan Hans seperti itu. "Kenapa? Kau tidak suka melihat darah?"

Hans masih dengan aktivitasnya menghilangkan rasa mualnya, namun pandanganya kini teralihkan dengan sebuah truk yang lewat didepannya, truk yang membawa sejumlah mayat tentara.

Perasaan Hans semakin tak karuan, apakah dia akan bernasib seperti mereka? Apakah dia juga akan berakhir mati dalam peperangan? Bukan dia tak mau mati untuk negaranya, tapi Hans masih ingin menikmati hidupnya lebih lama dan melakukan apa yang ia mau, Hans pun hanya bisa terdiam merenung, namun sepertinya sekarang ia tak bisa melakukan apapun selain mengikuti alur yang sudah ia jalani saat ini.

Pukulan pada dahinya membuat Hans tersadar dari lamunanya.

"Kau tidak boleh banyak melamun, di dunia militer itu kau harus selalu fokus dan siap. Apalagi sekarang berdiri dinegeri jajahan, para pribumi bisa menyerang kapan saja" Ucap Yohanes yang menyerahkan sebuah senapan.

"Cepat pegang, Frederick menyuruhku untuk mengajarkanmu menembak" Lanjutnya.

Hans memperhatikan sebuah senapan ditangannya. "Apa yang harus aku lakukan?"

"Kau lihat itu?"

"Iya" Jawabnya sambil membuka pelatuk bagian senapan tersebut.

"Sekarang kau bisa membunuh" Ujar Yohanes

Hans pun mencoba menutup lagi pelatuk tersebut. "Nah itu berarti kau tidak membunuh" Ujarnya sambil cecengesan.

Setelah semuanya bersiap, kini keempat tank pun berjalan beriringan yang terdiri tank 127 (Pasukan Frederick), tank 42 (Pasukan Boris), tank 192 (Pasukan Dwight), tank 23 (Pasukan Liam), dimana keempat tank tersebut dipimpin oleh Dwight secara keseluruhan.

Kini Hans berada duduk kursi sebelah Jorgent sebagai asisten kemudi. Perasaannya semakin bercampur aduk, perasaan takut, gugup dan lainnya jadi satu.

Frederick yang berdiri menampakan setengah badannya diatas tank. Menyapu seluruh keadaan sekitar. Terlihat para pribumi yang sedang berjalan berbondong-bondong hendak mengungsi.

GADIS PRIBUMI | KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang