Part 5

1.1K 97 19
                                    

Pangeran Cloudio sengaja mendatangi Raja Louie yang tengah mengawasi para prajurit berlatih pedang,mereka satu usia namun Pangeran Cloudio masih betah sendiri daripada mencari pendamping.

"Yang Mulia,sebuah bunga indah yang tumbuh ditempat indah pula akan menjadi tujuan para serangga datang" Pangeran Cloudio tiba tiba membacakan sebuah puisi.

Sebagai anak yang sedari kecil dicecari dengan pelajaran sastra membuat Raja Louie langsung tau apa maksud puisi itu.

"Bunga mawar adalah bunga yang indah,hidup ditempat yang indah pula,tapi jangan lupakan jika bunga mawar memiliki duri sebagai pelindungnya" balas Raja Louie,Pangeran Cloudio tersenyum mendengar balasan Raja.

"Pangeran Ameerah,dia begitu cantik dan baik hatinya,diusianya seharusnya dia sudah hidup bahagia bersama pasangannya" kata Pangeran Cloudio.

"Dia sudah hidup bahagia dengan berada diistana ini" balas Raja Louie,kurang suka dengan kata kata tamu nya itu,Meerah sudah bertemu pasangannya,dan itu dirinya.

"Sebuah bunga cantik yang tidak dipetik tepat waktunya akan menjadi layu lalu mati,seperti itu pula seorang wanita,jika dirinya tidak menemukan kebahagian diwaktu yang tepat,hatinya akan rapuh dan anda sama saja menyiksanya"

"Dia sudah mendapatkan kebahagiannya,disini,diistanaku dan berada disisiku,dia tidak membutuhkan kebahagiaan lain dari orang lain" rahang Raja Louie mengeras,ingin sekali beliau mengatakan jika  Meerah adalah pasangannya tapi beliau tidak bisa,akan banyak para pejabat istana yang makar jika berita itu tersebar dan sama saja menghancurkan kerajaannya sendiri.

"Hamba menyukai Pangeran Ameerah,dan bermaksud menjadikan dirinya permaisuri hamba"

Deg

Lemas seketika,Raja Louie menatap nyalang wajah Putra Mahkota kerajaan Maxime itu.

"Dia bukan seorang pangeran,dia hanyalah dayang yang bertugas membantuku mandi,pria seperti itu tidak pantas untuk anda" bukan,bukan begitu seharusnya dia bicara,jika Pangeran Meerah mendengarnya,wanita itu mungkin akan sakit hati.

"Meski dia budak sekalipun saya tetap akan menjadikan dirinya permaisuri hamba" balas Pangeran Cloudio.

Andai bisa,andai dia bisa mengatakan yang seperti itu dihadapan para pejabat dan juga Ibu suri,mungkin sekarang dirinya sudah hidup bahagia bersama Pangeran Meerah sebagai Ratunya.

..
Pangeran Meerah tengah menemani putra mahkota Philip belajar sastra.

Seperti seorang Ibu yang tengah menemani putranya belajar,dia begitu semangat dan sesekali mengumbar senyum bangga saat putra mahkota berhasil menyelesaikan pelajarannya.

"Pangera..,hamba membawa buah kesemek kering sebagai teman belajar paduka putra mahkota" dayang Lyn datang dengan nampan berisi satu piring buah kesemek kering dengan taburan gula,sangat enak dan menggugah selera.

"Terima kasih Dayang Lyn,putra mahkota pasti akan senang dengan buah kesemeknya" balas Meerah.

"Putra anda telah tumbuh dewasa,seperti baru kemarin hamba membantu anda menggendong putra mahkota" ucap dayang Lyn menatap putra mahkota yang duduk bersama guru sastranya.

"Aku selalu berharap dia dilimpahkan kasih sayang hingga dia dewasa,dia sangat beruntung dikelilingi oleh orang orang yang menyayanginya,terlepas bahwa dirinya lahir dari pria sepertiku"

"Pangeran..."dayang Lyn menyesal telah membahas masalah putra mahkota karena itu begitu sensitif untuk Meerah.

"Dia anakku tapi aku tidak bisa mengatakan jika dia anakku,aku sangat berharap suatu saat dia akan memanggilku 'Ibunda' meski hanya sekali se umur hiduku"

My King Beloved (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang