Jangan lupa buat Vote & Comment bakal lanjut kalo vote banyak jgn lupa follow juga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keributan yang terjadi di antrian membuat jaemin mendengus malas, ia melirik jam tangannya berharap kelas kuliahnya belum mulai. Mengambil hp dari saku celana lalu mengecek room group kelasnya, menghela nafas lega saat ada yang memberitahu bahwa dosen akan datang telat hari ini.
"aduh!!" tiba-tiba saja jaemin terdorong kebelakang dan dapat ia pastikan tubuhnya akan menghantam keras lantai caffe ini. Setelah lama menutup mata, rasa sakit itu tak kunjung juga menghampiri tubuhnya.
"maaf! maafin saya tidak sengaja karena ibu ini terus mendorong saya" perkataan itu membuat jaemin membuka matanya dan melihat wanita paruh baya tengah menunduk meminta maaf kepadanya. Lalu ia mendongak saat merasakan sebuah rengkuhan dipinggang mengerat, lantas ia berdiri tegak dengan aura canggung.
"tak apa bibi, saya tidak apa apa" ucap jaemin pada wanita itu yang kemudian kembali terlibat cek cok dengan wanita lain.
"jika anda sekalian masih ingin membuat keributan saya sarankan untuk diluar saja, disini jelas mengganggu kenyamanan pelanggan dan menghalangi antrian!" suara tegas dan berat itu mampu membuat seisi caffe terdiam dan sunyi, bahkan jaeminpun merasakan bulu kuduknya berdiri karena suara itu dekat sekali dengan telinganya.
Tak lama beberapa pelayanan meminta maaf dan segera membawa kedua wanita itu untuk keluar caffe, jaemin berdeham bingung lantaran laki laki itu masih saja memperhatikannya. Ia teringat bahwa ia sudah ditolong oleh lelaki tinggi yang tampan itu.. eh??
Jaemin segera membungkukkan badan sambil mengucapkan terimakasih, ia terjengit saat barista memanggil namanya.
"kak terimakasih buat yang tadi, maaf ya aku jadi ngerepotin" sekali lagi ia membungkukkan badan dan segera mengambil pesanannya dimeja barista, lalu segera pergi keluar caffe saat melihat bus melintas didepan caffe.
.
.
.
.
.
"nana.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
