Cheng Yi' masih bergumul dengan selimut hangat nya. Entah kenapa kepala nya berdenyut menyakitkan sejak tadi malam sehingga membuat nya sulit untuk tidur
Mencoba bangkit agar rasa pusing tidak terlalu parah karena terus-terusan berbaring, mata tajam nya melihat sekiling wisma yang serba putih itu.
Menghela nafas berat, diri nya bangkit untuk membersihkan diri dan tak lupa juga meminta Tang Zhou untuk menyiapkan yang diri nya perlukan untuk menuju ke tempat Kaisar yang tak lain ayahanda sendiri.
**
Kaisar saat ini sedang duduk di singgasana nya dengan ibu permaisuri yang menemani di samping nya.
"Apa kau sudah melihat kondisi nya.?" Tanya tiba-tiba kaisar pada orang yang berada di bawah.
"Ya Yang Mulia.. saya sudah menemui nya." Jawab nya pelan
Mendengar itu kaisar mendengus kecil yang segera di tegur oleh permaisuri karena sikap nya.
"Bagaimana menurut mu.? Bukan kah menyedihkan.?" Dengus nya datar
"Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa, tapi mengingat Putra ku melupakan semua nya dengan mudah, bukankah itu lebih menyedihkan." Tukas nya dingin
"Aku yang selalu merasa tenang karena Putra ku bisa menjaga diri nya dan bisa menjadi penerus ku selanjutnya, tapi apa yang ku dapat.? Dia sekarang tidak bisa menjaga dirinya-.!!" Perkataan Kaisar terpotong saat merasakan aura dingin di Aula..
Melirik sang permaisuri yang tengah menatap nya dingin.
"Bisakah Yang Mulia tidak membahas nya." Tukas Permaisuri dingin
"Ini melenceng dengan apa yang kita bahas tadi." Lanjutnya dengan melirik tajam pada orang yang di bawah singgasana
"Baiklah, maafkan aku." Jawab Kaisar ringan
"Temui lah Putra ku dan tetap di samping nya sampai acara perjamuan antar Sekte di mulai." Tukasnya datar lalu pergi meninggalkan Aula kekaisaran
Permaisuri yang melihat Kaisar pergi begitu saja hanya menghela nafas pasrah, pandangan tajam nya beralih pada pemuda yang masih berdiri di bawah nya.
"Aku tahu mungkin ini merepotkan untuk mu, tapi aku meminta tolong pada mu sebagai seorang Ibu, bukan sebagai Permaisuri, tolong pada untuk menjaga kesehatan Putrra ku dan melindunginya di belakang."
"Tak apa tidak bisa menyembuhkan nya, hanya saja tolong hilangkan rasa sakit yang di derita nya. Apa permintaan ku terlalu berat untuk mu, Yimu.?" Tanya nya dengan nada gamang
Yimu yang berada di bawah menatap sang Permaisuri dengan pandangan sedih dan menunduk hormat.
"Saya akan menjaga dan melindungi nya Permaisuri, anda tentu tahu betul , bukan saya saja yang melindungi nya, yang lain pun pasti tidak akan membiarkan Yi'er terluka." Jawab nya tenang namun tegas sehingga membuat Permaisuri tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan nya sendirian.
"Benar..
Siapa yang akan membiarkan Putra kesayangan Kaisar langit terluka? Tentu saja tidak." Bisik nya pelan lalu menghilang meninggalkan beberapa daun berguguran.**
Hong Yi sedang mengikuti pelajaran di kelas nya hari ini, pembahasan yang mereka ambil tentang pengobatan entah itu tentang elixir emas yang terluka atau hancur, tapi itu tidak membuat nya tertarik. Dia bosan dan ingin bergegas keluar untuk menemui Gege nya yang entah dimana sekarang.
Namun lamunan nya buyar saat sebuah teguran bernada datar terdengar di samping telinga nya
"Junior Yi' apakah di luar sana ada yang menarik selain pembelajaran saya." Master Wang yang entah sejak kapan sudah berada di samping nya membuat terkejut setengah mati, seketika punggung Hong Yi berkeringat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yi' Brothers
FantasiaMereka memiliki hubungan yang baik.. Mereka bersahabat sejak kecil, mereka memiliki hubungan seperti sebuah keluarga.. Mereka saling menghargai dan saling mendukung satu sama lain.. Sampai sebuah tragedi, mengubah itu semua..