Pagi ini Jeno tak mendapati renjun di setiap sudut rumah. Biasanya pria manis itu ketika pagi akan sibuk dengan urusan rumah. Namun, pagi ini Jeno sama sekali tak melihat keberadaan nya.
Jujur saja ada rasa khawatir yang menggerogoti isi hati jeno. Apakah perkataannya semalam sangat berdampak bagi renjun sehingga dia tidak mau keluar dari kamar nya?
Ketika Jeno berkata seperti itu dia sepenuhnya sadar. Pikir Jeno, renjun sudah terbiasa akan kata kata kasar dari Jeno.
Dengan berat hati, dia bawa tungkainya menuju kamar renjun. Sampai disana, dia hanya diam menatap pintu itu. Jeno berusaha meninggalkan rasa gengsinya itu untuk sementara karena dia sangat khawatir dengan "istrinya" itu.
Jeno ketuk pintu kamar itu
Tokk..
Tokkkk...
Tokk...3 kali ketukan pintu namun tak ada tanda tanda jika pemilik kamar akan membuka kan pintu. Jeno kembali mengetuk pintu itu, namun lagi lagi tak ada respon dari si empu.
Dengan penuh keberanian, Jeno mencoba membuka pintu dan....
Ceklek..
Pintunya tidak terkunci!!
Jeno masuk dan mengedarkan pandangannya lalu betapa terkejutnya ketika dia melihat renjun yang tergeletak tak berdaya di atas lantai yang dingin itu.
Buru buru Jeno mengangkat renjun dan menaruh renjun di atas kasur milik renjun. Sungguh, badan renjun sangat dingin dan pucat. Jeno berpikir pasti renjun pingsan dari semalam.
_______________________
Tadi jeno sudah menelepon dokter pribadi keluarga Lee untuk datang. Dan sekarang renjun sedang di tangani oleh si dokter.
"Bagaimana kondisi nya dokter park?" Tanya Jeno kepada si dokter.
Dokter park menghela napas.
"Saya tidak tau masalah apa yang terjadi pada keluarga tuan, tapi istri tuan mengalami depresi" jawab sang dokter sambil menatap renjun dengan tatapan yang susah di artikan.
Sial!
Jeno merasa sangat bersalah pada renjun. Ini semua karena sikap dan perkataan nya.
"Untuk kondisi istri tuan, dia masih sedikit lemah karena memang semalaman dia di lantai. Tapi istri tuan akan cepat membaik karena saya sudah suntikkan obat, jadi tuan tenang saja" begitu penjelasan dokter park.
"Baik dokter, terima kasih" balas jeno.
"Ohya dan satu lagi, saya harap ketika tuan renjun bangun, tuan Jeno tidak melayangkan perkataan buruk atau sikap tuan yang dingin karena itu akan menggangu psikis nya lagi" jelas dokter park lagi yang di balas anggukan oleh jeno.
___________
Setelah dokter park pergi, jeno kembali menatap renjun yang lemah tak berdaya itu.
"Huhh, apa aku sudah keterlaluan? Tapi ini sudah konsekuensi dari perjodohan itu bukan? Aku tak salah kan? Dari awal aku memang tidak menginginkan perjodohan ini. Lagi pula siapa yang ingin di jodohkan?" Ucap jeno pada dirinnya sendiri sambil menatap renjun yang masih enggan membuka mata.
Akhirnya hari ini Jeno tak masuk kerja. Dirinya hanya bisa terdiam menunggu si mungil bangun dari tidurnya.
Jeno akan berusaha, dia akan berusaha bersikap baik pada renjun saat ini. Karena bagaimana pun renjun seperti ini karena perilaku nya yang sangat tidak baik. Jeno sadar, dan dia akan berusaha bersikap baik dan menerima semuanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Need Love | Noren
RandomPernikahan memang harus di dasari dengan yang namanya '𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖' Seperti kata 𝙊𝙡𝙞𝙫𝙚𝙧 𝙒𝙚𝙣𝙙𝙚𝙡𝙡 𝙃𝙤𝙡𝙢𝙚𝙨 "cinta adalah kunci utama yang membuka gerbang kebahagiaan". begitu pula dengan pernikahan, ketika di dalam hubungan itu kita me...