06 - End

153 7 0
                                    

☆☆☆

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

"Wulan, kamu indah banget sumpah..." Puji Raisya saat melihat Wulan tersenyum.

"Eh, makasih..." Wulan membungkuk dengan sopan.

"Sumpah ye, kalau gua laki udah gua nikahin lu!" Raisya berbicara dengan arogan.

"Kamu lesbi bub?" Tanya Haikal dengan wajah tertekan.

"Kagak sih, ibaratnya gini beb, siapa sih yang ga tertarik sama Wulan? udah cantik, baik, pinter nyanyi, beuhh..."

"Iya sih, hehe."

"Naksir lu?" Harvey berkata sembari terkekeh.

"Ya kagak lah, secakep-cakep nya bini lu, tetep Raisya in may hert." Haikal berkata dengan bangga.

"In my heart kalee." Koreksi Geetha.

Jeffry mengerutkan kening dan mulai berbicara dengan malas.

"Heh kal, tu noh bini lu, ngapain sih ngajak triple date triple date lagi?"

"Oh iya, ngomong-ngomong nanti kita ke toko roti yuk." Ajak Raisya mengabaikan pertanyaan Jeffry.

"Ayok, beli roti nya lebih aja sekalian." Ujar Geetha.

"Wulan mau ngga? Biar teteh Rai beliin." Raisya tersenyum kecil.

"Eh ngga-"

"Lu pikir gua gada duit?" Celetuk Harvey.

"Yeuh, kan gua nanya ama bini lu!"

"Ya tapi kan gua ada duit."

"Teruss?"

"Bisa beliin dia lah!"

"Yaudah." Ucap Raisya sembari memutar bola matanya.

"Yaudah." Sahut Harvey.

"Ya yaudah!"

"Iya yaudah."

"Yaudah dong."

"Yaudah makanya lu diem."

"Yaudah."

Kriik kriik...

"Udah bacotnya?" Geetha tersenyum paksa, terlihat jelas bahwa ia kesal.

"Udah." Ucap kedua insan tadi secara bersamaan.

"Ngapain lu ngikut-ngikut gua?!" Desis Raisya.

"Lah kan lu-"

"Udah udah, aelahh shhh, berisik!" Jeffry dengan santai mendorong kedua orang itu.

"Emm, teh?" Panggil Wulan.

"Di Jodohin?!" || WonRuto (LENGKAP✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang