"Lu memang punya kuasa tapi dunia punya karma."
Harvey tidak menyangka dirinya akan berakhir di perjodohan yang tak ia inginkan.
Harvey, adalah nama seorang anak dari salah satu CEO di Surabaya.
Perjodohan itu juga bermula dari kesalahan yang ia tim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING
☆ﾟ.*･｡°☆ﾟ.*･｡ﾟ
Sudah dari subuh tadi Wulan bangun dari tidur nya, seperti kepribadian dan kebiasaannya, bersih-bersih rumah adalah yang pertama ia lakukan.
Setelah merasa semuanya bersih gadis yang bertubuh ramping itu memutuskan untuk mandi.
Gyur..!
Wulan membersihkan tubuhnya, dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Tok tok tok...!
Baru saja selesai dari mandi dan menggenakan pakaian nya, seseorang mengetuk pintu kost Wulan.
"Wul.. Wulan..?" Suara seorang yang Wulan panggil 'Tante Linda' mungkin adalah orang yang dibalik pintu.
Mengetahui itu Wulan dengan sigapnya berlari ke arah pintu dan membuka nya.
"Tan.. Mama.." Terlihat Wulan yang tengah cengengesan disana.
Sesuai aturan Nyonya Linda Kamaya, Wulan tidak boleh memanggilnya dengan sebutan 'Tante', tetapi harus 'Mama'.
Linda menatap wajah Wulan, senyumannya sangatlah manis dan tulus, mana mungkin orang seperti Wulan dibenci? Begitu lah pikirnya pada putra tunggalnya itu.
"Kamu udah makan belum lan?" Tanya Linda memecah keheningan.
"Belum ma.." Wulan menunduk malu.
"Yaudah ini Mama bawain makanan ya, kamu sarapan aja dulu biar mama beres-beres rumah." Tawar Linda.
"Ngga, ga perlu ma.. semuanya udah Wulan bersihin." Ucap Wulan jujur.
Linda mengangguk bangga dan menepuk bahu Wulan.
"Kamu memang anak yang rajin! Mama pasti, kamu bakal jadi calon istri yang baik buat Harvey."
Mendengar hal itu lengkungan sabit dari sudut bibir Wulan menurun, ia tahu bahwa Harvey membenci nya, sangat membencinya.
Wulan menunduk sejenak, sebelum memberanikan diri untuk berbicara lagi.
"Uhm... Ayo masuk ma.." Wulan menawar dengan senyuman.
Dengan semangat Linda melangkah masuk ke dalam kost-an Wulan, meletakkan makanan di piring dan duduk di kursi sofa kecil disana.
