Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.
___________________🦋🐺__________________
"Ya Allah Joel." Hanenda yang mendengarkan cerita pilu Joel, tidak bisa lagi menahan tangisan dan amarahnya. Didekapnya erat tubuh Joel yang gemetar sepanjang cerita. Hanenda merasakan sakit, disetiap hembusan nafas Joel. Hanenda bahkan tidak sanggup untuk mengeluarkan kata-kata. Saking larut akan kesedihan dan amarah.
"Apa Adek ini lahir hanya untuk dicaci A'? Untuk apa Bapak Mama lahirin Joel klo hanya untuk disakiti seperti ini. Kenapa pas mereka tau Mama hamil tidak digugurkannya saja diriku. Aku g mau lahir kalo hanya untuk menanggung derita A'. Bahkan yang buat penderitaanku itu Bapak dan Mama ku sendiri."
"Aku hancur A'. Aku hina. Aku rusak. Aku ini aib. Jadi sebelum rasa ini terlalu jauh, aku mohon Aa' segera menjauh. Jangan sampai Aa' ketiban sialnya. Adek g mau Aa' menderita karena Adek ini manusia tersial yang pernah ada A'."
"Sttt. Aa' mohon jangan bicara seperti ini lagi. Kamu g hina sayang. Kamu g rusak. Kamu bukan aib. Kamu itu Joel. Joel yang kuat, baik hati, gagah dan manis disaat bersamaan. Arti hadirmu membuat Aa' tau tujuan hidup Aa' sekarang. Jadi Aa' mohon jangan rendahkan dirimu sayangku, sudahi lara mu sayangku"
"Aa' janji, Aa' akan jadi tameng untuk segala cobaan yang akan menghadang, Aa' akan jadi rumah mu disaat kamu capek dan lelah akan dunia, Aa' akan jadi matahari mu disaat dunia mu sedang gelap gulita. Aa' akan selalu ada disisimu."
"A', realistis aja A'. Kita berdua ini lelaki. Sungguh sangat berdosa kisah cinta kita A'. G akan ada tempat untuk kita didunia ini. Aa' bagaimana mau menjadi bahagia ku, disaat bahagia Aa' akan terenggut oleh cinta ku ke Aa'. Adek g mau Aa' ikutan menderita. Aa' g pernah rasakan dicemooh, dihina, diludahi oleh orang-orang. Adek g mau Aa' rasakan itu. Aa' bagiku adalah Dewa, sesosok Dewa tidaklah boleh menyentuh tanah manusia yang penuh kotoran ini walau seujung kuku. Begitu berarti Aa' untukku. Adek g akan bisa lihat Aa' tangisi cinta kita. A' cukup sampai disini saja A', tolong kita akhiri kisah kita ini. Lebih baik dari awal A' dari pada nanti disaat Aa' terjatuh di-kesialanku. Aa', Adek sayang Aa' sungguh sangat sayang Aa'. Adek bahkan cinta Aa'. Melebihi cinta ku kepada seluruh dunia ini, tapi Adek akan ikhlas bila memang harus relakan Aa' tinggalkan Adek. Karena memang sudah seharusnya Adek g boleh bersama dengan Aa'."
"Joel, Adek, kita berdua sudah bicarakan tadi, tidak ada yang ditinggalkan, tidak ada yang pergi. Aa' tidak suka kalau Adek masih bicarakan hal ini. Semua itu biar Aa' yang urus, biar Aa' yang tangani. Adek tugasnya cuma belajar dan bahagia. Adek sudah kelas 12, tidak usah berpikir yang aneh-aneh"
"Aneh-aneh gimana sih A'. Adek cuma ingin Aa' terbebas dari kesialan ku. Adek ingin kita sudahi kisah ini. Sudah A'. Adek g mau Aa' terbebani oleh Adek."
"Adek cukup. Jangan sampai Aa' makin keras dan membentak kamu dengan kasar. Aa' tidak mau. Aa' tidak mau melukai kamu".
"Tapi A' kita berdua akan terluka apalagi Aa'. Aa' yang akan sangat menderita. Aa' tidak pernah jalani jalanan yang penuh duri. Adek g mau Aa' tersakiti."
"Joel Sagala cukup. Aa' tidak mau kita bertengkar hanya karna permasalahan ini. Sudah cukup. Aa' mohon dengan sangat, mohon sekali ini saja Adek dengarkan Aa'. Biar Aa' yang urus semua ini, biar Aa' yang jadi tamengmu. Percayakan bahagiamu, cintamu ke Aa'. Aa' akan sekuat tenaga menjagamu sayang"
"Adek hanya takut. Adek takut Aa' merasakan sakit dan berujung meninggalkan Adek disaat Adek dipuncak kepercayaan ke Aa'. Adek takut ditinggalkan oleh Aa'. Adek sayang Aa'. Betulan sayang".
Hanenda yang mendengarkan perihal ketakutan Joel itu pun makin mempererat pelukannya. Sambil mengusap lembut punggung lebar nan ringkih kepunyaan Joel dan juga sesekali membubuhkan kecupan-kecupan kecil diujung rambut kepala Joel.
"Terima kasih Joel, terima kasih karena sudah kuatir. Tapi Aa' jamin tidak akan terjadi apa-apa. Aa' janji Aa' tidak akan kemana-kemana. Akan selalu mendampingimu. Menjadi rumahmu. Menjadi kebahagiaanmu. Adek g usah kuatir. Aa' sudah berkali-kali kasih tau kamu, tugasmu sekarang hanya belajar dan bahagia. Selesai kamu ujian nasional, Aa' akan boyong kamu ke Belanda atau kalau tidak bisa, kita berdua ke Cape Town, disana tidak akan ada yang bisa mengganggu kita."
"Belanda? Cape town? Afrika A'? Kurang jauh A' kenapa g sekalian di Mars. Dekat itu. Sekate2 aje lu Pak Guru"
"Ngomong apa tadi? Lu lu? Hmmm?"
"Iya-iya maaf A'. Dihh gitu aja ngambek. Maaf sayangku"
"Akhhh kamu itu, gemesin sekali tau Dek? Bikin Aa' porak poranda hatinya."
"Adek ku sayang ku cinta ku, Aa' minta maaf, maaf kamu pernah mengalami hal buruk dimasa lalu, Aa minta maaf Aa' saat itu kita belum bertemu sehingga Aa' belum bisa melindungi mu. Maaf kamu pernah merasakan kesendirian dan keterpurukan. Tapi Aa' janji, semua itu hanya sebatas masa lalu. Kedepannya Aa' tidak akan biarkan hati mu terluka, mata mu mengeluarkan tangisan kesedihan, bibir mu menyerukan keputus asaan, Aa' akan berikan kebahagiaan yang dulu kamu cita-citakan, Aa' akan berikan dunia dan segala seisinya" (meski mungkin nanti aku tidak akan bersama mu tapi aku akan tetap berusaha membuatmu merasakan semua kebahagiaan yang ada, aku sayang kamu Joel, mati pun aku rela).
"A' makasih sudah menghangatkan hati Adek. Adek tidak minta itu semua, Adek hanya ingin Aa' tidak akan meninggalkan Adek, hanya ingin kita berdua bahagia bersama-sama. Adek tidak butuh dunia dan seisinya. Adek cuma butuh Aa'."
"Iya Aa' janji. Mulai sekarang Adek hanya boleh tersenyum dengan bahagianya. Tertawa penuh harapan. Berjalan dengan baiknya. Lupakan masa lalu. Sudahi lara mu Dek. Jangan lepaskan tangan Aa'. Aa' akan selalu bersamamu, sampai nanti, sampai mati".
"G mau. G mau sampai mati. Jangan bilang gitu A'. Adek takut."
"Iya. Iya. Maaf. Tidak akan bilang hal itu lagi. Hei lihat Aa' dulu. Aa' mau lihat mata serigala nya Adek yang cantik itu, hmm".
Saat ini mereka saling berpandangan, menatap lekat mata masing-masing. Yang hanya memancarkan cinta, keindahan dunia dan harapan. Binaran mata yang elok, saling membutuhkan, saling mengagumi, saling melindungi, saling mengasihi.
🦋🐺

KAMU SEDANG MEMBACA
Syama Artjuni [HIATUS]
FanfictionHanenda - Joel, didalam sebuah utasan kelam semesta. Mereka hanya inginkan kisah mereka laksana Asmaraloka tapi sayang norma diatas asmara. Mereka tak punya kuasa untuk melawan takdir Pemilik Kehidupan.