17

99 10 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________




Disini, didalam apartemen mewah milik Hanenda, Joel sedang melihat-lihat diruang tamu Hanenda. Sofa yang sangat empuk dan besar. Bahkan mengalahkan sofa garuda milik Pak Haji Suaib dikampung nya. Benar-benar antara bumi dan surga hidup ku dan Pak Hanenda kata Joel dalam hatinya.

"Dek, ini baju dan celana training. Kamu ganti dulu, habis dari luar nanti kamu gatal- gatal tidak bisa tidur."

Joel pun segera menuju ke dalam bilik toilet. Menggantikan baju yang tadi dipakainya yang sudah penuh dengan keringat dan air mata. Joel yang melihat penampakan dirinya dibalut dalam pakaian Hanenda diliputi rasa malu. Wajahnya memerah padam. Dia seakan-akan dibungkus oleh pelukan Hanenda dengan senyaman mungkin. Dipeluknya dirinya sendiri, kehangatan bersarang dihatinya. Berterima kasih kepada Tuhan telah diberikan kesempatan untuk merasakan cinta sehangat milik Hanenda.

Tapi sekarang dia bingung, kamar tidur Hanenda kan hanya satu. Ahh kenapa dirinya harus bingung, kan dia biasa tidur disofa ataupun dilantai meski tanpa tikar. Dasar otak nya mulai aneh-aneh. Dirinya pun mulai menyalahkan kantuknya. Dasar remaja dimabuk cinta, belum apa-apa sudah pikun gegara hanya cinta dalam otaknya.

Joel pun melangkah ke sofa empuk berwarna abu-abu gelap. Dilihatnya ada Hanenda duduk disitu. Seketika dia merasakan canggung yang luar biasa. Tubuhnya kaku, menahan malu dan tidak enak hati karena sungguh saat ini dia merepotkan Hanenda, dan dia tidak suka akan hal itu.

"Adek ngapain berdiri disitu, sini duduk" Hanenda memberi gesture memanggil Joel dengan tangannya sambil menepuk-nepuk sofa disampingnya.

Joel pun duduk disamping Hanenda. Masih menunduk, tidak mau menampakkan wajahnya ataupun sekedar melihat kearah Hanenda. Pokoknya Joel merasa malu.

"Hei, kenapa, hahaaa kamu lucu sekali Joel. Lelaki paling tergemas yang pernah Aa' jumpai". Hanenda lalu memeluk Joel dari samping dan mengacak-acak pucuk kepala Joel saking gemesnya dia.

"Kamu tidak apa-apakan mmm kalau tidur bareng Aa'. Maksud Aa' mmm sama-sama tidurnya dikamar, karena kamar tidur Aa' cuma satu?"

Joel hanya mengangguk kecil masih belum berani dirinya menatap Hanenda.

"Adekkkkk coba sini liat Aa', Ya Allah gemesnya Aa', kenapa coba hmmm? Malu kenapa? Astaga sampai merah kuping kamu Dek". Hanenda yang tidak bisa menahan gemas pun mencubit kecil telinga Joel.

"Ahngg".


Joel yang tidak tahan akan geli itu pun tidak sengaja mengerang. Membuat dirinya menutup mulutnya karena kaget dengan suaranya sendiri.

Dilain pihak, Hanenda yang juga terkejut dengan erangan kecil Joel pun membelalakkan matanya dan merona merah pipinya. Tetiba dirinya menjaga jarak dan melepaskan dekapannya. Hanenda dalam hatinya merasakan debaran gairah hanya dengan mendengar erangan kecil Joel. Dan itu menyalakan tanda alarm bahaya untuk tidak berada terlalu dekat dengan Joel. Dirinya tidak ingin terjadi hal-hal yang akan disesali nantinya.




🦋🐺

Syama Artjuni [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang