PROLOG

6 0 0
                                    

Kringggg kringggg. Kringggg.

Bel tanda masuk kelas berbunyi nyaring terdengar ke seluruh sudut sekolah. Ara dan teman-temannya yang sedang asyik mengobrol di depan kelas bergegas masuk dan duduk dibangku masing- masing. Tak lama, seseorang berpawakan cukup tinggi dengan proposi badan gemuk masuk kedalam kelas.

"Bukannya sekarang harusnya mata pelajarannya Bu Mia, ya?" bisik Hasifa, teman sebangku Ara. Ara hanya mengangkat bahunya, pertanda tidak tahu.

"Selamat pagi semua" ucap Bu Siti, wali kelas siswa kelas X-1.

"Pagi, Bu." Jawab murid-murid serentak.

"Hari ini Bu Mia sedang sakit, jadi tidak bisa masuk untuk mengajar. Bu Mia menitipkan tugas untuk kalian. Silahkan kalian kerjakan soal di buku paket halaman 116 – 118. Nanti setelah pulang sekolah kalian bisa kumpulkan di meja Bu Mia. Paham semua?" jelas Bu Siti.

"Paham, Bu." jawab seluruh siswa kompak.

"Baik kalau begitu. Reza, kondisikan teman-temanmu." Ucap Bu Siti kepada Reza, sang murid kesayangan yang menjabat sebagai ketua kelas.

"Siap, Bu." Jawab Reza. Bu Siti tidak menjawab apapun, hanya tersenyum kemudian keluar meninggalkan kelas.

Seluruh siswa kini sibuk membuka buku geografi dan mulai mengerjakan tugas. Beberapa ada yang mengeluh, "gila! Banyak banget tugasnya." Ujar salah satu siswi. Ara yang dari tadi masih diam dan belum membuka bukunya jadi penasaran. Ia pun mengeluarkan buku dan membuka halaman tugas. Damn! Benar saja. Tugas yang diberika Bu Mia sangat banyak.

"Ini serius, ngumpulinnya nanti pulang sekolah?" ucap Ara sambil menatap bukunya heran.

"Tau nih, Bu Mia suka ga kira-kira kalau kasih tugas." Jawab Hasifa.

Dengan terpaksa, mau tidak mau, tugas harus tetap dikerjakan.

FINALLY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang