Tinta Abadi

Tinta Abadi [ PROLOG ]

Seyna Kimizu , Perempuan yang memiliki paras jelita dan bersahabat dengan pena,kertas,dan ketenangan.
Selang beberapa tahun usai kelulusan sekolahnya ia mendapat ide untuk serius dalam mengejar cita-citanya.

Mudah ? Tentu saja tidak. Beberapa Minggu ini , ia sibuk bolak-balik perpustakaan di pusat kota guna mencari referensi dan belajar lebih banyak lagi mengenai dunia tulisan , lalu mulai mengembangkan tulisan kecilnya menjadi sebuah naskah di dalam buku yang tergolong tebal.

Tiba hari dimana Seyna hendak mengantarkan naskah tulisannya kepada pencetakan buku.

___________________________

Di jalan menuju tempat yang ingin dituju Seyna , mobil melaju dengan kencang di jalanan dan menimbulkan sebuah insiden yang menjadi bahan incaran para reporter.
Mobil hitam yang mengkilap itu melaju dengan gila , entah karena rem nya rusak ataupun supirnya ngantuk , yang pasti adalah suara tabrakan dan jeritan histeris seseorang ketika melihat badan seorang wanita yang ambruk di tengah jalan dengan darah berceceran di sekitarnya. Berkas-berkas naskahnya berserakan , seperti pikiran dan harapannya sekarang.

.
.
.
.
.

Waktu terus bergulir , saat ini ia sedang duduk diatas kursi roda sembari memandang danau indah didepannya.

Kalau ia turun sekarang , apakah ia akan lebih tenang setelah semuanya berakhir ?

Ia perlahan turun dari kursi rodanya , kontan itu membuatnya hilang keseimbangan lalu jatuh ke dalam danau tersebut.

BYURR!

Air danau menyatu dengan tubuh Seyna , Matanya menatap nanar pada bayangan permukaan. Sayang, ia semakin hanyut dalam kehampaan dan perlahan-lahan menutup matanya secara penuh dan penuh kepasrahan.

..........................

"Gelap... Ini di surga ya ?"

Pikiran Seyna saat ini dikelabui dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbesit begitu saja.

...
...
...

"Hey , Jangan mati dulu dong"