🎶Feby Putri - Liar Angin🎶
Sudah terhitung satu Minggu Karina tidak bisa menghubungi Winter. Ponselnya tidak aktif dan selama satu Minggu itu juga Winter tidak hadir di sekolah. Minju dan Ningning pun tidak tahu jawaban dari pertanyaan di manakah Winter sekarang? Kemana gadis itu pergi?
Karina tentunya tidak diam menunggu saja, dia sudah pergi ke rumah Winter tetapi hasilnya nihil, rumah itu kosong. Bahkan Karina juga bertanya ke semua teman Winter yang ia tau, dan mereka dengan kompak menjawab tidak tau.
Khawatir, kesal dan bingung menguasai Karina selama beberapa hari ini, dia tidak fokus belajar, tidak mood pergi ke sekolah. Karina juga tidak pergi nongkrong bersama teman-temannya, dia sibuk mencari keberadaan sang pacar yang entah ada dimana.
Beristirahat sejenak, Karina duduk menunggu pesanan susu murni. Sudah dua jam dia mengelilingi kota Bandung dengan harap menemukan sosok sang kekasih.
"Lagi banyak pikiran ya, kak?" Penjual susu murni itu tersenyum ramah setelah mengantarkan pesanan yang Karina pesan.
"Kelihatan ya, pak?"
"Iyaa, tapi gapapa. Banyak pikiran itu hal yang wajar, kita manusia punya akal, punya pikiran. Justru kalau kita engga banyak pikiran..."
"Bukan manusia dong."
Bapak penjual susu murni mengangguk sembari tertawa, beliau menepuk pelan pundak Karina. "Istirahat dulu, ambil nafas. Jangan lupa kalau kamu juga manusia."
Terkadang manusia lupa kalau dirinya manusia. Malam hari itu walaupun masih terbalut harapan dan tanya, Karina memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Misinya untuk mencari Winter akan ia lanjutkan di esok hari.
Namun ternyata keesokan harinya, tubuh Karina sudah mencapai batasnya. Gadis itu terbaring lemah di tempat tidurnya. Suasana kamarnya begitu sepi, hanya pikirannya yang ramai. Karina kesal pada diri sendiri, ia tidak mau sakit.
Pada akhirnya, Karina menyerah dan menutup kedua matanya, mencoba untuk tertidur kembali setelah memaksakan diri untuk bangun. Suara dering dari ponselnya terdengar keras hingga membuat Karina terganggu, dia mengambil dan melihat nama Giselle di layar ponselnya.
"Halo, Rin?"
"Hm?"
"Gimana kondisi lo?"
"Sakit."
"Gue ada informasi."
"Tentang?"
"Winter."
"Gue ke sekolah sekarang."
Pip!