Banquet || Gepard Landau

chapter 4

Saat [Name] terus curi pandang, Gepard  mulai menyadari tatapan penuh perhatian itu. Dalam momen awkward tersebut, Gepard bertanya dengan senyuman hangat, "Ada sesuatu yang ingin kamu katakan, [Name]?"

Dengan hati berdebar, [Name] tersenyum malu-malu, "Bukan apa-apa. Aku hanya merasa beruntung bisa berada di sini, bersama teman-teman yang hebat."

Gepard mengangguk sambil tersenyum lebih lebar, "Kamu juga salah satu dari mereka, [Name]. Jangan ragu untuk berbicara jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan."

Sementara itu, keinginan (name) untuk mengungkapkan perasaannya tetap tertahan.

Dalam keheningan, Gepard menangkap getaran keraguan dari [Name]. "Kamu tahu, [Name], aku selalu menghargai kejujuran. Jika ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan, aku di sini untuk mendengarkan."

Dengan penuh tekad, [Name] menatap mata Gepard. "Sebenarnya, Gepard, ada sesuatu yang ingin aku katakan ...," namun kata-katanya terputus, dan [Name] memilih untuk menyimpan rahasia itu, setidaknya untuk saat ini.

Gepard tersenyum pengertian, "Pelan-pelan saja. Semuanya butuh waktu, [Name]. Aku di sini jika kamu perlu pendengar."

Tiba-tiba, March, memecahkan ketegangan dengan ceplos berkata, "Kamu tahu, Gepard, [Name] sebenarnya punya rasa khusus padamu, loh!"

Wajah (name) berubah merah, sementara Gepard terkejut sejenak sebelum tersenyum kikuk. "Apakah begitu, [Name]?" tanyanya dengan sedikit gugup.

Dengan malu-malu, [Name] mengangguk, "Ya, mungkin sedikit."

March tertawa riang, "Lihatlah wajah [Name], Kapten! Merah sekali."

Gepard, dengan senyuman lembut, mengarahkan pandangannya pada [Name], "Aku menghargai kejujuranmu, [Name]. Bagaimana perasaanmu terhadap semua ini?"

Dengan hati yang berdebar, [Name] menjawab, "Mungkin aku butuh waktu untuk memahami perasaanku sepenuhnya, Gepard. Tapi, aku senang bisa berbagi kejujuran ini denganmu."

Mereka berbagi tawa dan senyum, menciptakan momen yang mengubah atmosfer perjamuan menjadi lebih hangat dan dekat. Untuk sementara hati jadi terasa luas begitu jujur dengan hati.

Ini baru awal, belum tentu ke depannya akan seperti apa. [Name] berharap bisa menemukan solusi terbaik untuk urusan hati ini. Karena untuk sekarang masih banyak kudapan enak yang harus dicicipi di acara perjamuan ini.