03

3.2K 183 8
                                    

“Sakit!!"

Sunghoon menjerit, berusaha mendorong tubuh Heeseung. Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya. Sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal.

Heeseung mendesakkan dirinya sedalam mungkin, akhirnya berhasil menembus penghalang itu, mengabaikan jeritan kesakitan Sunghoon. Ketika akhirnya jeritan Sunghoon mereda. Heeseung mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir Sunghoon yang terbuka dan terengah-engah.

“Setelah ini…. Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku" ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang kegelapan.

Dan Sunghoon, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang. Berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.

Heeseung merasakan gerakan pinggul Sunghoon, merasakan denyutannya yang menggenggam panas tubuhnya, yang tertanam jauh di dalam tubuh Sunghoon. Mendesak dengan berani, menarik Heeseung lebih dan lebih dekat lagi.

Heeseung menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan Sunghoon menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati. Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya Sunghoon mencapai pemenuhan kepuasannya.

“Oh… oh … Astaga…” Sunghoon memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan.

Dan walaupun Heeseung bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri, pemandangan akan orgasme Sunghoon dan denyutan pada lubang Sunghoon yang meremas dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi. Detik itu pula, Heeseung meledakkan gairahnya bergabung dengan Sunghoon dalam gairah yang melemahkan.

***

Entah apa yang membuat Sunghoon terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa sakit yang aneh di badannya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana. Sunghoon membuka matanya. Sekilas pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya.

Kamar itu, dengan nuansa putih yang minimalis.....

Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di sini, di dalam kamar di rumah Heeseung yang jahat.  Dengan panik Sunghoon terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Sunghoon menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimutnya, apa yang…..

“Selamat Pagi”

Suara maskulin itu terdengar dekat sekali dan Sunghoon menolehkan kepalanya kaget, Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak. Heeseung ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut yang hampir saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!

Sunghoon masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Heeseung berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya, dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.

Dengan panik Sunghoon menarik selimutnya hampir untuk menutupi seluruh dadanya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut Heeseung melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya. Dengan malu Sunghoon memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat Heeseung.

Keberanian dan kemarahan Sunghoon langsung muncul ketika menyadari rasa pedih di area pantatnya. Lelaki ini memperkosanya! Entah apa yang terjadi semalam, Sunghoon tidak ingat sama sekali. Tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.

“Kau sungguh iblis yang tidak bermoral, mengambil keuntungan dari seseorang yang sangat membencimu!,” desis Sunghoon menahan marah, masih tidak mau menatap Heeseung. Heeseung terkekeh mendengar suara geram Sunghoon.

SLEEP WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang