To Be A Virtuous Wife

Chapter 103 - 104

Chapter 103 : Siapa yang Salah Memahami Siapa

"Kejahatan yang dilakukan Shu gui taifei tidak dapat dimaafkan. Rui Wang, kamu meminta belas kasihan untuk Shu gui taifei, tapi pernahkah kamu memikirkan Han liangdi yang tidak bersalah dan Permaisuri yang dijebak?" Ibu Suri Muhou melihat dahi He Yuan berdarah karena berkowtow sebelum bertanya dengan dingin, "Haruskah kita tidak menghukumnya karena dia adalah gui taifei?"

He Yuan berhenti berkowtow. Dia menoleh untuk melihat mufei yang sedang dipegang oleh para mama dan dengan sikap rendah hati, menyatakan: "Mufei adalah yang lebih tua dari erchen. Jika dia telah melakukan kejahatan, itu harus dianggap dilakukan oleh erchen."

"Ketidakadilan mempunyai permulaan, hutang mempunyai pemiliknya. Jika pelanggaran orang tua ditanggung oleh generasi muda, apakah masih ada undang-undangnya?" He Heng meletakkan cangkir tehnya, mengerutkan kening, "Jika semua orang di Dinasti Da Long sepertimu, bagaimana zhen bisa menguasai dunia?"

"Feng shi berencana membunuh fei dan menjebak Permaisuri. Dia memiliki perilaku jahat dan dianugerahi sutra putih setinggi lima kaki, "kata He Heng dengan acuh tak acuh, "Klan Feng, karena tidak mendidik putri mereka dengan baik, gelar mereka dicabut dan selama tiga generasi, tidak dapat masuk istana sebagai pejabat."

"Kaisar, tolong beri bantuan, Kaisar," Feng Zi Jin tidak berpikir bahwa Kaisar tidak akan peduli dengan perasaan masa lalu, dan bahkan keluarga dari pihak ayah akan terpengaruh. Dia ingin berlutut di depan He Heng tetapi diseret kembali oleh dua pelayan istana yang menekannya ke tanah.

"Kaisar!" Feng Zi Jin sangat panik hingga dia mulai terisak. Dia ingin memohon belas kasihan tetapi mulutnya tersumbat sehingga dia tidak bisa berbicara.

He Heng menatapnya dengan dingin, tidak ada emosi di matanya seolah dia hanyalah orang asing.

"Tarik dia ke luar, jangan biarkan dia di sini untuk mengganggu orang lain," Qian Chang Xin melihat ekspresi Kaisar dan menunjuk ke orang di sampingnya. Dengan sangat cepat, yang lain menyeret Feng Zi Jin pergi.

Duduk di samping, Luo Yin Xiu menyaksikan Feng Zi Jin diseret ke bawah seperti binatang dan bergidik. Matanya saat menatap Qu Qing Ju menjadi semakin memuja.

Qu Qing Ju menjepit sepotong kue di tangannya. Meski dalam situasi bising seperti ini, dia tetap tertarik untuk makan kue. Mendeteksi bahwa Luo Yin Xiu sedang menatapnya, dia tersenyum pada yang lain. Melihat pihak lain menundukkan kepalanya dengan kagum, dia tersenyum sembarangan dan menyaksikan lelucon di depannya dengan acuh tak acuh.

He Yuan mengangkat kepalanya untuk melihat tiga orang yang mengendalikan kehidupan mufei-nya. Dia merasa tidak berdaya. Belum pernah dia merasa putus asa seperti ini sebelumnya. Berlutut tak berdaya di tanah, dia dengan bingung menatap lantai yang bersih.

"Kaisar, Shu gui taifei mungkin adalah kaki tangan penjahat Feng shi, tapi sebenarnya bukan dia yang mengirim seseorang untuk membunuh Han liangdi. Qie berpikir bahwa meskipun kejahatan Shu gui taifei tidak dapat dimaafkan, mereka tidak layak dihukum mati." Qu Qing Ju menyeka mulutnya, tatapannya menyapu Shu gui taifei, "Mengapa muhou dan Kaisar tidak mengampuni nyawa Shu gui taifei?"

"Oh? Apa yang dipikirkan Permaisuri?" He Heng mendengar Qu Qing Ju berbicara dan menoleh untuk memandangnya dengan hangat.

"Qie mendengar pada masa xiandi, Shu gui taifei sering bertugas di sisinya. Kalau begitu, kenapa tidak biarkan Shu gui taifei pergi menjaga Makam Kekaisaran, berdoa untuk xiandi setiap hari dan merenung," Qu Qing Ju tersenyum sambil menatap kedua Ibu Suri, "Bagaimana dengan itu?"

Seorang wanita yang terbiasa dengan kemewahan seperti Shu gui taifei pergi ke Makam Kekaisaran, bukankah itu lebih tidak nyaman daripada kematian? Ibu Suri Wei memandang erxi-nya. Melihat sikap tulusnya, sepertinya dia tidak sengaja mempersulit Shu gui taifei. Ibu Suri Wei mengira dia terlalu banyak berpikir. Dia berbalik untuk bertanya pada Ibu Suri Muhou, "Apa yang jiejie pikirkan?"