11 - Bertemu

45 5 0
                                    

Hyekyo menerima panggilan dari nomor yang tak dikenal namun ia tetap meangkatnya.

"Bisa kita bertemu?"

Itu adalah suara yang begitu familiar di telinganya.

"Untuk apa?"

"Ada yang ingin kusampaikan secara langsung dan kita harus bertemu."

Hyekyo menghela nafas.

"Baiklah, kirim lokasi tempatnya dan aku akan segera ke sana."

Panggilan diputus dan Hyekyo langsung mengambil tas dan berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman.

Sebuah notifikasi pesan chat yang masuk menunjukkan lokasi tempat yang akan ia tuju.

Hyekyo segera mengendarai mobil yang perlahan meninggalkan area rumah.

~

~

~

Di sisi lain seorang pria sedang menunggu kedatangan seseorang dan tak lama kemudian pelayan memberitahu jika orang yang ia tunggu telah tiba.

Buru-buru ia menaruh buku dan berdiri untuk menyambut kedatangan seseorang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buru-buru ia menaruh buku dan berdiri untuk menyambut kedatangan seseorang itu.

Hyekyo langsung duduk di hadapan pria itu dengan wajah dinginnya.

Pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Hai, apa kabar? Senang bertemu denganmu."

Hyekyo tidak menerimanya namun pandangannya masih menatap pria itu dengan kesal.

"Kabarku baik dan aku tidak senang bertemu denganmu."

Pria itu mengangguk lalu kemudian menarik tangannya dan duduk di hadapan Hyekyo.

"Baiklah, kalau begitu aku minta maaf karena membuatmu kesal."

"Bisa langsung to the point saja? Aku tidak suka membuang waktu untuk basa-basi."

Pria itu menghela nafas.

"Baiklah, aku mengajakmu bertemu untuk membahas alasan dari perpisahan kita meskipun sejujurnya aku juga tidak mau kita berpisah."

Hyekyo mengangkat alisnya heran.

"Maksudnya apa?"

"Keputusan di tanganmu apakah perpisahan ini akan berlanjut atau tidak. Selama ini aku hanya berspekulasi kalau kau tidak akan menerimaku jika tahu alasan ini."

"Ah, aku ingat setelah permintaan cerai darimu itu aku belum menerima surat cerai. Jadi, secara hukum kita belum resmi bercerai."

"Aku tidak mau bercerai, Hyekyo. Tapi aku takut menyakitimu jika kau tahu kalau selama ini Sohee adalah putri kandungku."

Hyekyo tertawa kecil.

"Lelucon macam apa ini? Kenapa tiba-tiba mengakui putri sahabatku sebagai anak kandungmu?"

"Hyekyo, maafkan aku karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah menghabiskan satu malam dengan sahabatmu."

Bak petir di siang bolong, Hyekyo sangat terkejut mendengar pengakuan itu.

"Kami bertemu sebelum aku mengenalmu melalui perjodohan kedua orangtua kita."

~

~

~

To Be Continue

We Love You Bunda ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang